Ada Varian Baru Virus Corona, Jerman Akan Perketat Aturan WFH

Ada Varian Baru Virus Corona, Jerman Akan Perketat Aturan WFH

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Selasa, 19 Jan 2021 17:24 WIB
Berlin -

Kanselir Jerman, Angela Merkel kemungkinan akan menyetujui pendapat para pemimpin regional pada Selasa (19/1/2021) untuk memperketat persyaratan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) untuk mengendalikan penyebaran virus Corona.

Melansir dari Channel News Asia, Selasa (19/1/2021), kasus infeksi baru COVID-19 telah menurun dalam beberapa hari terakhir. Tekanan pada unit perawatan intensif telah sedikit berkurang. Namun ahli virologi khawatir terkait kemungkinan penyebaran varian-varian baru virus Corona yang lebih menular.

Para pemimpin nasional dan regional bertemu pada hari Selasa ini untuk memutuskan tentang memperpanjang lockdown, yang telah menutup sebagian besar toko, sekolah dan menerapkan pembatasan-pembatasan baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Angka infeksi sempat menurut ataupun stagnan selama beberapa minggu, dan itu bagus. Sekarang kita menghadapi mutasi yang sangat agresif yang harus kita respons segera," kata Wali Kota Berlin, Michael Mueller pada TV Jerman.

Muellers mengatakan jam malam, yang sudah diberlakukan di negara-negara bagian termasuk Bavaria Selatan dan Baden-Wuerttemberg, akan dibahas tetapi kemungkinan tidak akan diberlakukan di semua tempat.

ADVERTISEMENT

"(Mengenai jam malam) negara-negara bagian ingin memutuskan berdasarkan jumlah infeksi di masing-masing negara bagian," katanya.

"Fokusnya adalah meningkatkan kerja dari rumah," imbuhnya.

"Ada beberapa tempat produksi di mana pekerja harus hadir tetapi ada lebih banyak ruang untuk bermanuver," tambah Mueller.

Robert Koch Institute (RKI) menyebut pada Selasa (19/1/2021) bahwa jumlah kasus Corona di Jerman yang terkonfirmasi telah bertambah sebanyak 11.369 kasus, sehingga kini jumlah totalnya menjadi 2,05 juta kasus. Korban meninggal akibat COVID-19 bertambah 989 orang sehingga kini total korban meninggal sebanyak 47.622 orang.

Varian baru virus Corona telah ditemukan di antara 35 pasien yang baru terinfeksi di Garmisch-Partenkirchen, Jerman selatan. Tim dokter mengatakan, varian ini berbeda dengan yang ditemukan di Inggris maupun di Afrika Selatan. Rumah sakit di Garmish-Partenkirchen mengatakan, dari 73 orang yang diperiksa, 35 orang tertular mutasi baru itu.

Masih belum diketahui seberapa menular, atau seberapa berbahaya varian baru itu, kata Frank NiederbΓΌhl, direktur rumah sakit di Garmisch-Partenkirchen dan menambahkan: "Fakta bahwa itu adalah varian yang baru, tidak otomatis berarti lebih menular."

Wakil direktur medis Clemens Stockklausner mengatakan, tidak ada alasan untuk panik. "Kita harus menunggu hasil sequencing yang lengkap. Saat ini kami sama sekali belum bisa mengatakan, apakah mutasi ini memiliki relevansi klinis," katanya kepada wartawan. Sequencing adalah analisa dan penguraian genom yang hanya bisa dilakukan di laboratorium khusus.

Para ahli medis menekankan, fakta yang lebih penting adalah, varian baru tidak mengurangi dampak dari vaksin yang saat ini digunakan di Jerman. Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn berjanji akan meningkatkan upaya pelacakan mutasi virus dari Inggris dan Afrika Selatan di Jerman.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads