Puluhan ribu orang di India tidak menghadiri undangan vaksinasi yang difasilitasi oleh pemerintah guna menekan angka penularan COVID-19 di negara tersebut. Pemerintah pun berupaya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap vaksin.
Melansir dari AFP, Selasa (19/1/2021), pemerintah India telah memulai salah satu program vaksinasi paling ambisius di dunia, dengan target memvaksin 300 juta orang dari total populasi 1,3 miliar orang pada Juli mendatang.
Di hari ketiga peluncuran program vaksinasi, sudah ada 381.305 orang yang telah divaksin. Di ibu kota New Delhi, hanya 53 persen orang yang datang untuk melakukan suntikan, menurut seorang pejabat kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah hari-hari awal dan kami memahami orang-orang menunggu untuk melihat bagaimana prosedurnya berjalan dan bagaimana dengan vaksin lain," kata Suneela Garg, anggota gugus tugas COVID-19 untuk New Delhi.
"Angka-angka ini akan naik menyusul meningkatnya kepercayaan. Untuk itu, kita harus mengatasi informasi yang salah," tambahnya.
Surat kabar Hindu melaporkan bahwa di negara bagian Tamil Nadu, jumlah orang yang datang untuk divaksin hanya 16 persen. Kemudian di pusat kesehatan masyarakat distrik Rohtak, negara bagian utara Haryana, hanya 29 orang yang muncul dari 100 orang yang diperkirakan akan datang.
"Orang-orang sangat ketakutan. Kami tidak bisa memaksa siapa pun untuk divaksin, itu sukarela," kata dokter yang tidak mau disebutkan namanya.
Keraguan publik India akan vaksin terus menyebar di media sosial. Menteri Kesehatan, Harsh Vardhan sampai mengubah tajuk profil Twitter-nya menjadi "VAKSIN BERHASIL".
India diketahui memiliki jumlah kasus virus Corona terbesar kedua di dunia, dengan hampir 10,5 juta kasus. Sejauh ini, India telah menyetujui dua vaksin untuk digunakan, yang salah satunya belum menyelesaikan uji klinis.
India telah meluncurkan program vaksinasi virus corona SARS-CoV-2 besar-besaran pada hari Sabtu (16/01), dengan dua vaksin yang diproduksi secara lokal. Perdana Menteri India, Narendra Modi, secara resmi memulai kampanye vaksinasi yang ia sebut sebagai "terbesar di dunia" ini dalam sebuah pidato melalui video kepada publik.
"Biasanya, butuh waktu bertahun-tahun untuk membuat vaksin tetapi dalam rentang waktu yang singkat, tidak hanya satu, tapi dua vaksin 'Made in India' sudah siap," ujar Modi dalam pidatonya yang disiarkan secara langsung. Ankita Kumar dari DW menyaksikan pidato ini, di mana Modi menekankan pentingnya memvaksinasi para pekerja garis depan.