Seorang salesman atau penjual produk kesehatan di China secara tidak sadar menjadi superspreader virus Corona (COVID-19). Sang penjual yang bepergian antar provinsi dan sempat menggelar seminar sebelum dinyatakan positif Corona ini, diyakini sebagai pemicu 102 kasus baru Corona di China.
Seperti dilansir CNN, Senin (18/1/2021), salesman yang tidak disebut identitasnya ini dilaporkan kerap mempromosikan produk kesehatan untuk warga lanjut usia (lansia). Dia diketahui bepergian dari rumahnya di Provinsi Heilongjiang menuju Provinsi Jilin, bolak-balik sebelum dinyatakan positif Corona.
Otoritas setempat menyatakan pria ini secara tidak sadar telah menularkan virus Corona kepada sejumlah warga lansia selama beberapa hari, sebelum dia berhasil dilacak oleh otoritas kesehatan setempat sebagai kontak dekat salah satu kasus positif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fenomena superspreader terjadi di provinsi kami terutama karena saat sang superspreader ditemukan, dia masih dalam fase awal infeksinya dan memiliki kemampuan yang relatif kuat untuk menyebarkan virus," ucap pejabat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Provinsi Jilin, Zhao Qinglong, kepada kantor berita Xinhua.
Menurut Komisi Kesehatan Provinsi Jilin, sang salesman resmi dinyatakan positif Corona pada Minggu (17/1) waktu setempat, setelah sebelumnya diidentifikasi sebagai pembawa virus Corona tanpa gejala (asymptomatic) sejak Selasa (12/1) pekan lalu. China mencatat kasus tanpa gejala secara terpisah dari data resminya.
Pihak Komisi Kesehatan mempublikasikan riwayat perjalanan sang salesman itu secara detail mulai dari sepekan sebelum dia positif Corona. Disebutkan dalam riwayat perjalanan itu bahwa salesman ini melakukan empat perjalanan kereta api, tiga perjalanan bus dan satu perjalanan metro, bolak-balik antara Provinsi Heilongjiang dengan Provinsi Jilin.
Dalam waktu empat hari, pria itu menggelar empat 'seminar kesehatan', atau sesi marketing untuk produknya. Seminar digelar di beberapa klub kesehatan dengan menargetkan warga lansia di kota Gonzhuling dan Tonghua di Provinsi Jilin.
Secara total, menurut Deputi Direktur Komisi Kesehatan Provinsi Jilin, Zhang Yang, pria itu dinyatakan telah menularkan Corona kepada 79 orang yang menghadiri seminar, yang kemudian menularkan Corona kepada 23 kontak dekat mereka. Ini berarti total 102 kasus Corona terkait dengan pria tersebut.
Zhang menambahkan bahwa rata-rata usia orang-orang yang tertular Corona dalam klaster ini adalah 63-78 tahun. Seluruh orang yang terinfeksi Corona ini telah dilacak dan kini ditempatkan dalam karantina.
Peristiwa superspreader terjadi saat seorang individu menularkan virus ke sejumlah besar orang, karena tingginya muatan virus dalam droplet mereka, atau karena faktor lain seperti perilaku dan waktu.
Peristiwa superspreader terbaru di China muncul saat negara itu sedang menghadapi lonjakan kasus Corona di beberapa wilayah. Peristiwa ini juga menunjukkan jangkauan dan kecepatan pelacakan dan pemeriksaan kontak oleh otoritas kesehatan China, yang memainkan peran penting dalam mengendalikan kasus penularan lokal atau penularan yang terjadi di tengah masyarakat.