Trump Tak Sambut Biden di Gedung Putih, AS Beri Sanksi Baru ke Iran-China

International Updates

Trump Tak Sambut Biden di Gedung Putih, AS Beri Sanksi Baru ke Iran-China

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 16 Jan 2021 18:21 WIB
FILE - This combination of Sept. 29, 2020,  file photos shows President Donald Trump, left, and former Vice President Joe Biden during the first presidential debate at Case Western University and Cleveland Clinic, in Cleveland, Ohio. Amid the tumult of the 2020 presidential campaign, one dynamic has remained constant: The Nov. 3 election offers voters a choice between substantially different policy paths. (AP Photo/Patrick Semansky, File)
Donald Trump dan Joe Biden (AP Photo/Patrick Semansky, File)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, akan meninggalkan Washington DC sebelum Presiden terpilih AS, Joe Biden, dilantik sehingga dia tidak akan menyambutnya di Gedung Putih. Di akhir masa kepresidenan Trump, AS menjatuhkan sanksi baru untuk Iran dan China.

Trump dilaporkan akan terbang ke klub golf miliknya di Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, pada Rabu (20/1) pagi sebelum Biden dilantik. Saat Biden mengucapkan sumpah jabatannya di tangga Gedung Capitol pada siang hari, Trump kemungkinan besar sudah berada di Florida.

Sementara Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengumumkan sanksi-sanksi baru yang dijatuhkan kepada perusahaan-perusahaan Iran, China dan Uni Emirat Arab karena melakukan bisnis dengan Iran Shipping Lines dan tiga entitas Iran terkait proliferasi senjata konvensional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (16/1/2021):

- Trump Akan Tinggalkan Gedung Putih Pagi Hari Sebelum Biden Dilantik

ADVERTISEMENT

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, akan meninggalkan Gedung Putih di Washington DC pada 20 Januari pagi hari, sesaat sebelum Presiden terpilih AS, Joe Biden, resmi dilantik. Ini berarti Trump tidak akan menyambut Biden di Gedung Putih, seperti tradisi kepresidenan yang selama ini terjadi di AS.

Seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (16/1/2021), Trump sebelumnya telah menegaskan dirinya tidak akan menghadiri pelantikan Biden. Hal ini akan menjadikan Trump sebagai presiden pertama di AS selama satu setengah abad terakhir yang tidak menghadiri pelantikan penggantinya.

Seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya menuturkan bahwa Trump akan terbang meninggalkan Gedung Putih dengan helikopter pada Rabu (20/1) pagi waktu setempat. Pelantikan Biden sebagai Presiden ke-46 AS akan digelar di Gedung Capitol AS pada Rabu (20/1) siang waktu setempat.

Menurut sumber, Trump akan terbang ke klub golf miliknya di Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, yang merupakan kediaman resminya dan akan menjadi tempat tinggalnya setelah mengakhiri jabatannya sebagai Presiden AS.

- Wapres AS Hubungi Kamala Harris Tawarkan Bantuan Jelang Pelantikan

Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Mike Pence, untuk pertama kalinya menghubungi Wakil Presiden terpilih AS, Kamala Harris, pada pekan ini. Dalam panggilan telepon itu, Pence menawarkan bantuan kepada Harris menjelang transfer kekuasaan pekan depan.

Seperti dilansir Reuters dan CNN, Sabtu (16/1/2021), Pence diketahui lebih aktif mengambil peran publik pada masa transisi pemerintahan AS, khususnya sepekan terakhir ini. Pence diketahui mendatangi kantor pusat Badan Manajemen Darurat Federal untuk mendapatkan pengarahan soal keamanan pelantikan.

Pada Kamis (14/1) waktu setempat, menurut sumber, Pence mengambil langkah aktif dalam menghubungi Harris yang akan menggantikannya. Panggilan telepon itu dinilai menjadi langkah terbaru Pence dalam menegakkan sejumlah norma politik yang telah dihancurkan Trump.

"Dia menelepon untuk menyampaikan ucapan selamat dan menawarkan bantuan," tutur seorang sumber yang memahami panggilan telepon Pence ke Harris.

- Palestina Umumkan Akan Gelar Pemilu Pertama dalam 15 Tahun Terakhir

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengumumkan bahwa pemilihan parlemen dan presiden akan digelar pada tahun ini. Pemilu ini akan menjadi pemilu pertama dalam 15 tahun terakhir di Palestina, di tengah upaya memulihkan perpecahan internal yang sudah berlangsung lama.

Dilansir Reuters, Sabtu (16/1/2021), langkah tersebut secara luas dilihat sebagai tanggapan atas kritik terhadap legitimasi demokrasi lembaga politik Palestina, termasuk kepresidenan Abbas.

Menurut keputusan yang dikeluarkan oleh kantor Abbas, Otoritas Palestina (PA) yang memiliki pemerintahan sendiri secara terbatas di Tepi Barat yang diduduki Israel, akan mengadakan pemilihan legislatif pada 22 Mei dan pemilihan presiden pada 31 Juli.

- AS Jatuhkan Sanksi Baru untuk Iran dan China di Akhir Masa Kepresidenan Trump

Otoritas Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi-sanksi baru terhadap Iran, China, Uni Emirat Arab dan Kuba. Penjatuhan sanksi dilakukan menjelang akhir masa jabatan Presiden Donald Trump.

Seperti dilansir Reuters dan AFP, Sabtu (16/1/2021), Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengumumkan sanksi-sanksi baru dijatuhkan kepada perusahaan-perusahaan Iran, China dan Uni Emirat Arab karena melakukan bisnis dengan Iran Shipping Lines dan tiga entitas Iran terkait proliferasi senjata konvensional.

Disebutkan Pompeo bahwa AS menerapkan sanksi terhadap tujuh perusahaan, termasuk Jiangyin Mascot Special Steel Co yang berbasis di China dan Accenture Building Materials yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA), serta dua orang lainnya karena menyalurkan baja dari atau ke Iran.

Pompeo menyebut bahwa Organisasi Industri Kelautan Iran, Organisasi Industri Dirgantara Iran dan Organisasi Industri Penerbangan Iran juga masuk dalam daftar hitam terkait proliferasi senjata konvensional.

- Thailand Minta Lebih Banyak Data Klinis Soal Vaksin Corona Buatan Sinovac

Otoritas Thailand tengah meminta lebih banyak informasi soal uji klinis vaksin virus Corona (COVID-19) buatan perusahaan China, Sinovac Biotech, sebelum pengiriman dilakukan. Thailand dijadwalkan akan menerima pasokan pertama vaksin Sinovac pada Februari mendatang.

Seperti dilansir Bangkok Post dan Bernama, Sabtu (16/1/2021), juru bicara Pusat Administrasi Situasi COVID-19 (CCSA), Thaweeslip Wissanuyothin, menegaskan bahwa pertimbangan utama Thailand untuk vaksin Corona adalah keamanan dan kemanjuran. Saat ini, Otoritas Makanan dan Obat-obatan Thailand (FDA) telah menerima permintaan registrasi vaksin dari AstraZeneca dan Sinovac.

"FDA Thailand telah meminta Sinovac untuk memberikan informasi yang lebih detail soal uji klinis mereka," ungkap Thaweeslip dalam pernyataannya.

Dalam pernyataan terpisah, Direktur Jenderal pada Departemen Ilmu Medis Thailand, Supakit Sirilak, menegaskan Thailand kemungkinan besar tetap melanjutkan pemesanan 2 juta dosis vaksin Sinovac, dengan batch pertama dijadwalkan akan tiba mulai Februari mendatang.

Halaman 2 dari 2
(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads