Jumlah kasus infeksi Corona di Jerman pada Jumat (15/1/2021) telah menembus angka dua juta kasus. Bahkan, keparahan pandemi ini ditunjukkan dengan menumpuknya jumlah peti mati pasien Corona di krematorium.
Dilansir AFP, Jumat (15/1), terlepas dari peluncuran vaksin, banyak negara menggandakan upayanya untuk menghentikan pandemi, yang kini telah merenggut hampir dua juta jiwa di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kanselir Jerman Angela Merkel pada Kamis (14/1) mendorong pengetatan pembatasan yang "signifikan" untuk memperlambat tingkat infeksi. Hal ini karena negara terpadat di Uni Eropa itu mencatat tambahan kasus Corona lebih dari 22.000 kasus dalam sehari.
Merkel mengatakan ia akan membawa pembicaraan soal krisis ini dengan para pemimpin regional minggu mendatang. Hal ini disampaikan para peserta pertemuan partai CDU-nya kepada AFP.
Mereka mengutip pernyataan Merkel yang mengatakan bahwa virus hanya dapat dihentikan dengan "tindakan tambahan yang signifikan" dan orang-orang sangat dibutuhkan untuk mengurangi kontak sosial.
Di krematorium Meissen di negara bagian Saxony, peti mati ditumpuk hingga tiga tingkat atau bahkan disimpan di lorong-lorong menunggu dikremasi. Wilayah timur telah menjadi salah satu wilayah terparah di Jerman yang dihantam pandemi Corona dalam beberapa pekan terakhir.
Manajer krematorium Meissen, Joerg Schaldach (57) mengatakan siapa pun yang masih menyangkal tingkat keparahan pandemi harus datang dan melihat mayat-mayat yang menumpuk di krematorium itu.
"Ini pekerjaan yang berat, jadi kenapa para penyangkal COVID-19 tidak datang dan melakukannya," katanya.
"Kami menghadapi situasi bencana di sini," imbuhnya.
Meski begitu, Jerman bernasib lebih baik daripada banyak tetangganya di Eropa dalam hal pandemi Corona, dengan Prancis, Italia, Spanyol, dan Inggris mencatat lebih banyak kasus infeksi meskipun populasi lebih kecil.