Adnan Oktar atau Harun Yahya, dihukum penjara 1.075 tahun atas kejahatan seksual. Puluhan tahun silam, Harun Yahya pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa.
Dikutip dari situs Harunyahya.com, Selasa (12/1/2021) Adnan Oktar lahir di Ankara pada tahun 1956. Dia menulis buku-bukunya dengan nama pena Harun Yahya.
Dia terkenal dengan gagasannya yang menentang teori evolusi. Dalam situsnya, dijelaskan bahwa dia telah mengabdikan hidupnya untuk menceritakan keberadaan dan keesaan Allah SWT, untuk menyebarkan nilai-nilai moral Alquran, untuk kekalahan intelektual dari ideologi materialis dan ateis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bapak Adnan Oktar tinggal di Ankara sampai dia menyelesaikan sekolah menengah. Keterikatannya pada moralitas Islam semakin kuat selama tahun-tahun sekolah menengahnya. Selama periode ini, dia membaca hampir semua karya ulama dan memiliki pengetahuan yang mendalam tentang Islam. Sekali lagi, selama tahun-tahun ini dia memutuskan untuk berbicara tentang moralitas Islam kepada semua orang dan menyerukan mereka kepada kebenaran.
Kota Ankara semasa dia beranjak dewasa dipenuhi peristiwa rusuh. Saat itu sedang masa ketegangan Perang Dingin, ada pula ketegangan kubu pengikut Mustafa Kemal Attaturk yang sekular dan kebangkitan militan Islamis.
Pada 1979, dia masuk Universitas Mimar Sinan, belajar arsitektur interior. Pada saat itu, pengaruh Marxisme dan ideologi kiri lainnya sedang menggejala di kalangan masyarakat intelektual Turki. Oktar ingin melawan popularitas ideologi itu. Mulai periode ini, dia gemar berceramah tentang Islam.
Dia kemudian mengambil kuliah di Departemen Filsafat, Universitas Istanbul. Pada periode ini dia mulai rajin menulis buku dan mendistribusikannya.
Pada musim panas 1986, Adnan Oktar dicokok aparat. Inilah pemenjaraan pertama yang dialaminya. Pemenjaraannya bukan di penjara umumnya. Kakinya dirantai ke tempat tidur di Departemen Obat Forensik selama 40 hari. Dia kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Jiwa Bakirkoy karena divonis mengidap gangguan jiwa.
Setelah ditahan selama 19 bulan, dia dilepas. Dia mulai lagi menulis soal tentangan terhadap teori evolusi Charles Darwin. Posisinya adalah sebagai kreasionis (pro-penciptaan) yang tak sepaham dengan evolusionis. Kreasionisme berdasarkan nilai ketuhanan pada dasarnya percaya bahwa semua makhluk diciptakan Tuhan, bukan berevolusi.
Pada 1991, polisi menggeledah rumah Oktar di distrik Ortakoy Istanbul. Polisi menemukan sepaket kokain di buku Oktar. Dari hasil tes medis, Oktar terbukti mengonsumsi kokain.
Oktar berujar ini cuma konspirasi aparat saja. Dia menyatakan, ada yang mencampur makanannya dengan kokain sehingga kokain itu masuk ke tubuhnya. Dia kemudian dibebaskan.