Pemerintah China mengkonfirmasi pada Sabtu (9/1) ini bahwa persiapan masih berlangsung untuk misi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ke Wuhan untuk menyelidiki asal-usul COVID-19. Hal ini disampaikan China setelah teguran dari badan kesehatan PBB tersebut atas penundaan perjalanan yang telah direncanakan sejak lama.
Komentar itu muncul setelah Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa dia "sangat kecewa" karena Beijing belum menyelesaikan urusan perizinan, bahkan ketika tim ahli mulai melakukan perjalanan ke China untuk mengeksplorasi awal mula virus Corona, yang pertama kali muncul pada akhir 2019 di kota Wuhan.
Pada hari Sabtu (9/1) ini, Wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional China Zeng Yixin mengatakan kepada wartawan: "Waktu spesifik sedang ditentukan, dan kami siap di sini."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama para ahli ini menyelesaikan prosedur dan memastikan jadwal mereka, kami akan pergi ke Wuhan bersama-sama untuk melakukan penyelidikan," ujarnya seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (9/1/2021).
Awal pekan ini, pihak berwenang China telah menolak untuk mengkonfirmasi rincian kunjungan misi WHO tersebut.
WHO sebelumnya mengatakan China telah memberikan izin kunjungan oleh tim yang beranggotakan 10 orang.
Zeng berharap penyelidikan WHO dapat lebih memahami asal-usul virus Corona.
Ditanya tentang keefektifan vaksinasi terhadap varian baru virus Corona yang ditemukan di Inggris, yang tampaknya lebih menular, Zeng menambahkan: "Vaksin kami memiliki kemampuan menetralkan yang sama terhadap jenis mutan semacam itu."
"Tampaknya kecepatan mutasi virus Corona baru masih dalam kisaran yang dapat diterima, dan kecepatan mutasinya tidak terlalu cepat," katanya.