Timeline Kasus Kematian Pramugari Christine Dacera

Timeline Kasus Kematian Pramugari Christine Dacera

Eva Safitri - detikNews
Jumat, 08 Jan 2021 05:07 WIB
Pramugari Filipina Christine Angelica Dacera meninggal, polisi menduga ada pemerkosaan yang melibatkan 11 orang.
Pramugari Filipina, Christine Angelica Dacera (Foto: Instagram)
Jakarta -

Pramugari Filipina, Christine Angelica Dacera, ditemukan tewas di bak mandi kamar hotelnya. Sebelum tewas, Dacera diduga menjadi korban pemerkosaan. Bagaimana kronologi penemuan jenazah Dacera?

Dilansir dari CNN Filipina, Jumat (8/1/2020), beragam teori mengemuka selama beberapa terakhir terkait kasus tersebut. Netizen, selebriti, dan bahkan politikus ikut terlibat dalam percakapan tentang kematian Dacera.

CNN Filipina telah mengumpulkan informasi berdasarkan wawancara, laporan, dan pernyataan dari berbagai kamp yang terlibat dalam insiden tersebut. Berikut ini timeline terkait kasus tersebut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1 Januari 2021

Dacera menelepon keluarganya sekitar jam 12 tengah malam untuk memberi tahu mereka tentang perayaan di hotel Makati. Hal itu diungkapkan Sharn dalam sebuah wawancara dengan wartawan.

ADVERTISEMENT

Rekaman CCTV dengan stempel waktu menunjukkan Dacera secara singkat mencium seorang pria yang mengenakan topi, yang diidentifikasi sebagai Valentine Rosales, sebelum memasuki sebuah ruangan pada pukul 02:52. Selanjutnya pada pukul 3:22 pagi, Dacera terlihat berinteraksi dengan pria lain di kamar sebelah kanan dari lorong, saat dua orang lainnya berjalan melewati mereka. Sedangkan tiga lainnya dari salah satu ujung lorong juga terlihat beberapa meter jauhnya.

Pukul 4:13 pagi, Dacera terlihat dibawa kembali ke ruang pertama. Kemudian sekitar pukul 10 pagi, Galido bangun dan menemukan Dacera di bak mandi kamar mereka dan mengira dia sedang tidur. Sekitar tengah hari, setelah memeriksa kembali, dia baru menyadari bahwa Dacera sudah membiru dan tampak tidak bernafas.

Dia kemudian bergegas menemui De Guzman dan Dela Serna untuk mencari bantuan.De Guzman dan Dela Serna mengatakan mereka meminta bantuan dari manajemen hotel dan mengklaim bahwa mereka mencoba menghidupkan kembali Dacera dengan resusitasi kardiopulmoner, tetapi gagal.

Pihak hotel menyarankan ketiganya untuk membawanya ke Makati Medical Center. Dacera dinyatakan meninggal pada saat kedatangan yang dilaporkan karena aneurisma aorta pecah.

Rumah sakit tersebut melaporkan kematian tersebut ke polisi Kota Makati. Sementara itu, pria lain dari kamar hotel yang berdekatan sudah pergi saat itu.

2 Januari

Autopsi dilakukan pada tubuh Dacera di Rumah Duka Rizal di Kota Pasay pada pukul 9 pagi. Autopsi dipimpin oleh petugas medico-legal Mayor Polisi Michael Nick Sarmiento.

Temuan post-mortem atas kejadian tersebut, melalui laporan medico-legal oleh Kantor Laboratorium Kriminal Distrik Kepolisian Selatan yang akhirnya beredar di media sosial, menunjukkan bahwa penyebab kematiannya "sesuai" dengan apa yang sebelumnya dilaporkan sebagai aneurisma aorta pecah.

Itu juga menyebutkan memar di tangan kanan Dacera, paha kanan, lutut, pergelangan kaki, dan kaki kanan, dan abrasi linier di paha kanannya. Laserasi dalam dan lecet juga dilaporkan selama pemeriksaan genital. Dokumen tersebut juga mencatat bahwa Dacera sudah dibalsem sebelum diotopsi.

3 Januari

Berdasarkan laporan medico-legal, pemeriksaan pihak berwenang atas tubuh Dacera selesai pada jam 1 siang. Kepolisian Kota Makati yang diketuai Kapolres Harold Depositar kemudian melaporkan detail kematian tersebut ke media, dua hari setelah kejadian.

Lihat juga video 'Wanita Calon Pendeta di Sumsel Diperkosa dan Dibunuh':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya

4 Januari

Kepolisian Nasional Filipina mengirimkan pernyataan terpisah tentang insiden itu ke media. Polisi mengklaim bahwa mereka "telah menyelesaikan kasus pembunuhan-pemerkosaan" Dacera, meskipun ada beberapa detail lain yang hilang dan laporan yang saling bertentangan tentang masalah tersebut.

Kepala Polisi PNP Jenderal Debold Sinas mengatakan, mereka telah menangkap tiga tersangka: Dela Serna, Galido, dan Halili. Mereka didakwa atas kejahatan pemerkosaan dengan pembunuhan selama proses pemeriksaan di Kantor Kejaksaan Kota Makati. Polisi masih memburu tersangka lainnya.

5 Januari

Kasus Dacera pun mendapat perhatian di berbagai belahan dunia. Perkembangan lebih lanjut datang dari keluarganya, para tersangka, dan pihak berwenang yang menyelidiki insiden tersebut.

Dalam wawancara dengan The Source CNN Filipina, Depositar mengatakan jejak air mani juga ditemukan di tubuh Dacera. Ini sebelumnya tidak disebutkan dalam laporan medico-legal.

Depositar mengklaim bahwa tersangka mungkin telah memperkosa Dacera. Namun, dia juga mengungkapkan bahwa beberapa tersangka mengaku gay.

Di hari yang sama, Departemen Pariwisata menyatakan City Garden Grand Hotel melanggar protokol COVID-19 dan mengizinkan pertemuan massal di tempat mereka.

Sementara itu, keluarga Dacera mengungkapkan bahwa mereka telah meminta otopsi kembali untuk membantah temuan awal yang menyatakan Dacera meninggal karena sebab alami. Juru bicara keluarga, Brick Reyes, mencatat bahwa luka di kaki dan lengan Dacera serta jenazahnya akan menjadi bukti yang cukup untuk menetapkan kemungkinan penyebab pemerkosaan.

Tapi De Guzman, salah satu tersangka yang telah melapor, membantah, dia menyebut apa yang dikatakan itu tidak masuk akal. De Guzman dalam berbagai wawancara media, mengklaim bahwa dia gay dan tidak pernah melakukan hubungan seksual dengan seorang wanita.

6 Januari

Juru bicara PNP Brig. Jenderal Ildebrandi Usana menegaskan, kasus Dacera belum bisa ditutup, mereka masih menunggu keluarnya surat perintah penangkapan bagi para tersangka.

Menanggapi perintah polisi, De Guzman, bersama dengan ibunya Claire dela Fuente lebih lanjut mengungkapkan dalam sebuah wawancara dengan CNN Filipina bahwa mereka diminta untuk untuk "tetap diam" dan menunggu sementara sampai mereka dapat mengajukan pernyataan tertulis balasan.

Sekretaris Kehakiman Menardo Guevarra mengatakan kepada media bahwa tim kedokteran forensik oleh Biro Investigasi Nasional sudah berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk menentukan penyebab sebenarnya dari insiden tersebut.

Kemudian pada hari itu, jenazah Dacera dibawa ke Markas Besar PNP di Camp Crame, Kota Quezon untuk upacara pemakaman pribadi, hanya anggota keluarga dan beberapa teman dekat yang diizinkan.

Sementara itu, Kejaksaan Kota Makati memerintahkan pembebasan ketiga tersangka yang ditahan, dengan alasan polisi harus menyerahkan hasil analisis DNA, laporan toksikologi, dan pemeriksaan histopat. Investigasi awal terhadap tersangka lainnya belum dilakukan.

7 Januari

Jenazah Dacera diterbangkan ke kampung halamannya di General Santos City pada pagi hari untuk pemakaman pribadi bersama keluarga dan teman.

Dr Marichi Ramos, seorang teman dari keluarga Dacera, mengatakan kepada wartawan bahwa tubuhnya telah diotopsi kedua sebelum dikirim pulang, tetapi temuan itu tidak akan diungkapkan kepada publik.

Halaman 2 dari 2
(eva/knv)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads