Obama Salahkan Trump-Partai Republik Atas Serbuan Massa ke Capitol

Obama Salahkan Trump-Partai Republik Atas Serbuan Massa ke Capitol

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 07 Jan 2021 09:25 WIB
WASHINGTON, DC - JANUARY 06: Protesters gather on the U.S. Capitol Building on January 06, 2021 in Washington, DC. Pro-Trump protesters entered the U.S. Capitol building after mass demonstrations in the nations capital during a joint session Congress to ratify President-elect Joe Bidens 306-232 Electoral College win over President Donald Trump.   Tasos Katopodis/Getty Images/AFP
massa pendukung Trump serbu gedung Capitol (Foto: AFP/TASOS KATOPODIS)
Jakarta -

Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyalahkan Presiden Donald Trump dan Partai Republik atas serbuan massa terhadap Gedung Capitol AS pada Rabu (6/1) waktu setempat. Obama menyebut penyerbuan massa pendukung Trump itu sebagai "momen aib besar dan malu bagi bangsa kita."

"Tapi kita bercanda jika kita menganggap ini sebagai kejutan total," kata Obama, seraya menambahkan bahwa aksi massa itu "dihasut" oleh Trump, "yang terus berbohong tanpa dasar tentang hasil pemilihan yang sah."

Seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (7/1/2020), Obama juga menyalahkan partai Republik dan media pendukungnya, yang menurutnya "terlalu sering tidak mau mengatakan yang sebenarnya kepada pengikut mereka" tentang kemenangan kuat Joe Biden dalam pemilihan presiden 3 November 2020.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang kita sedang melihat konsekuensinya," katanya dalam sebuah pernyataan.

ADVERTISEMENT

Kekacauan terjadi di Gedung Capitol AS pada Rabu (6/1) waktu setempat, setelah Trump berminggu-minggu melontarkan tuduhan dan klaim palsu soal kecurangan pilpres. Tuduhan itu berujung pada seruan unjuk rasa dan long march ke Gedung Capitol AS yang mewakili demokrasi AS.

Ribuan pendukung Trump yang berunjuk rasa di luar Gedung Capitol AS, akhirnya menerobos masuk dan melakukan aksi perusakan di dalam gedung. Aksi ini menuai banyak kecaman dan disebut sebagai 'pemberontakan' oleh Presiden terpilih AS, Joe Biden, yang akan dilantik pada 20 Januari mendatang.

Sejumlah pejabat keamanan AS telah mengumumkan Gedung Capitol kini aman setelah para pengunjuk rasa pendukung Trump dengan menggunakan senjata, memecah jendela dan bentrok dengan polisi dalam penyerbuan ke Gedung Capitol, Washington DC.

Serbuan ini menyebabkan rapat pengesahan Joe Biden sebagai presiden dihentikan.

Pengumuman itu disampaikan menjelang jam malam yang ditetapkan mulai pukul 18:00 waktu setempat (06:00 WIB Kamis).

Media AS melaporkan, para polisi mendorong para perusuh keluar dari Gedung Capitol menggunakan granat kejut atau flashbang.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads