Pemerintah Yordania mengkonfirmasi dua kasus varian virus Corona yang sangat menular pada Minggu. Kasus itu ditemukan dari pasangan suami-istri yang baru saja tiba dari Inggris.
Dilansir AFP, Senin (28/12/2020), Menteri Kesehatan Yordania, Nazir Obeidat mengatakan pasangan dari Yordania itu melakukan perjalanan ke Inggris pada 19 Desember 2020 lalu. Kemudian ditemukan terinfeksi jenis baru virus tersebut setelah diuji dan diisolasi.
Obeidat mengatakan pasangan itu masih di karantina dan diawasi oleh ahli medis sesuai dengan protokol kesehatan. Ia menambahkan keduanya dalam kondisi 'kesehatan yang sangat baik'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Varian baru virus Corona ini muncul awal bulan ini di Inggris dan telah mencapai beberapa negara Eropa, serta Jepang dan Kanada. Virus baru, yang dikhawatirkan para ahli lebih menular, mendorong lebih dari 50 negara untuk memberlakukan pembatasan perjalanan di Inggris.
Yordania termasuk di antara mereka dan telah melarang penerbangan dari Inggris sejak Senin. Larangan tersebut diberlakukan hingga 3 Januari.
Negara Timur Tengah telah secara resmi mencatat lebih dari 286.356 kasus virus Corona dan lebih dari 3.729 kematian. Pada pertengahan Desember, Yordani mengumumkan telah menyetujui penggunaan darurat vaksin virus corona Pfizer-BioNTech.
Pada bulan lalu, Obeidat mengatakan vaksin akan didistribusikan secara gratis kepada warga Yordania serta penduduk asing. Sejak virus pertama kali muncul awal tahun ini, Yordania telah memberlakukan pembatasan ketat, dengan sekolah dan universitas masih ditutup dan jam malam diberlakukan di seluruh negeri.
(ibh/ibh)