Seorang aktivis hak-hak perempuan di Afghanistan ditembak mati. Ia tewas usai ditembak oleh sekelompok orang bersenjata yang mengendarai sepeda motor.
Dilansir AFP, korban yakni Freshta Kohistani (29). Ia tercatat sebagai aktivis kedua yang terbunuh dalam dua hari setelah sebelumnya seorang aktivis pro-demokrasi ditembak mati di Kabul, pada Rabu (23/12).
"Orang-orang bersenjata tak dikenal dengan sepeda motor membunuh Freshta Kohistani di distrik Kohistan di provinsi Kapisa," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Tariq Arian, Jumat (25/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gubernur Provinsi Kapisa Abdul Latif Murad menjelaskan penembakan itu terjadi di dekat rumah korban. Saudara laki-laki korban juga tewas dalam serangan itu.
Abdul mengatakan penembakan Kohistani merupakan 'serangan teroris'. Sejauh ini, belum ada kelompok yang mengklaim serangan itu.
Dalam sebuah unggahan di media sosial Abdul, ia menggambarkan Kohistani sebagai aktivis pemberani dan tak kenal takut yang berada di garis depan untuk hak-hak perempuan Afghanistan.
"Pembunuhan semacam itu tidak dapat diterima," kata Abdul.
Beberapa hari sebelum terbunuh, Kohistani di media sosialnya, meminta perlindungan dari pihak berwenang setelah menerima ancaman pembunuhan.
Dalam unggahannya itu, dia juga mengutuk gelombang pembunuhan jurnalis dan tokoh terkemuka lainnya.
"Afghanistan bukanlah tempat tinggal. Tidak ada harapan untuk perdamaian. Katakan kepada penjahit untuk mengukur (kain kafan pemakaman), besok bisa jadi giliran Anda," tulis Kohistani pada November lalu.
Diketahui, Kohistani sering menyuarakan hak-hak perempuan. Ia memiliki banyak pengikut di media sosial.
Sebelumnya, seorang jurnalis Afghanistan di Kota Timur Ghazni tewas ditembak. Rahmatullah Nekzad ditembak mati dengan pistol berperedam oleh kelompok bersenjata tak dikenal di dekat rumahnya saat dia dalam perjalanan ke masjid terdekat.
(isa/isa)