Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, memberlakukan larangan untuk seluruh penerbangan dari Inggris mulai 24 Desember. Larangan ini diterapkan menyusul kemunculan varian baru virus Corona (COVID-19) di Inggris dan beberapa negara lainnya.
Seperti dilansir Reuters dan CNN, Rabu (23/12/2020), juru bicara kepresidenan Filipina, Harry Roque, dalam pernyataannya menuturkan bahwa seluruh penerbangan dari ke Filipina ditangguhkan mulai 24 Desember hingga 31 Desember.
Satuan Tugas Antar-Lembaga Filipina untuk Penanggulangan Penyakit Menular (IATF-EID) menyatakan keputusan itu diambil karena 'varian baru dari SARS-CoV-2 yang menyebar di Inggris'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan kantor berita Philippine News Agency (PNA) menyebut Duterte menandatangani keputusan penangguhan sementara itu pada Selasa (21/12) waktu setempat.
Disebutkan juga bahwa semua penumpang yang berada di Inggris dalam 14 hari terakhir sebelum tiba di Filipina, termasuk mereka yang transit, juga dilarang memasuki negara ini untuk periode waktu yang sama.
Namun untuk mereka transit atau tiba di Filipina sebelum pukul 00.01 pada 24 Desember, masih akan diperbolehkan masuk dan wajib menjalani karantina selama 14 hari setibanya di negara tersebut.
Sejauh ini, menurut data penghitungan Johns Hopkins University (JHU), total 462.815 kasus Corona terkonfirmasi di Filipina, dengan 9.021 kematian.