Para hakim di Prancis akan mengeluarkan putusan hukum terhadap 14 tersangka kaki tangan kelompok bersenjata yang membunuh beberapa kartunis di mingguan Charlie Hebdo pada 2015. Pembunuhan ini sempat membuat geger Prancis.
Dilansir AFP, Rabu (16/12/2020), tujuh belas orang tewas selama tiga hari dalam serangan pada Januari 2015, dimulai dengan pembantaian 12 orang di majalah satire, Chalie Hebdo yang menerbitkan kartun Nabi Muhammad.
Serangan itu diikuti dengan pembunuhan seorang polisi wanita Prancis dan penyanderaan di pasar Hyper Cacher.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembunuhan itu, yang menandai dimulainya gelombang serangan Islamis di seluruh Eropa, memicu curahan solidaritas global dengan Prancis di bawah slogan "Saya Charlie".
Ketiga pelaku pembunuhan itu tewas dalam baku tembak dengan polisi setelah serangan tersebut.
Mereka yang diadili dituduh membantu Kouachi bersaudara, yang melakukan pembantaian di Charlie Hebdo, dan kaki tangan mereka, penyandera supermarket, Amedy Coulibaly.
Selama tiga bulan lamanya, persidangan berulang kali ditunda karena pandemi COVID-19.
Ini sekali lagi menyoroti kengerian serangan, selama periode ketika Prancis kembali menghadapi pembunuhan yang dituduhkan pada kelompok radikal Islam.
Tonton video 'Soroti Charlie Hebdo, Mendagri Minta Kerukunan Beragama Dirawat':
Apa kata jaksa soal ini? Silakan klik halaman selanjutnya.