Dilansir AFP, Adler menceritakan awal mula ia bertemu Bruno pada 1944. Saat itu terdesak oleh pasukan Jerman dan ia masuk ke salah satu rumah warga di desa Monterenzio. Kebetulan, rumah yang dimasuki adalah kediaman Bruno.
"Rumah itu sunyi, kami tidak tahu apakah pasukan Jerman benar-benar mundur atau menunggu kami bersembunyi (di dalam rumah)," kenang Adler, Rabu (16/12/2020).
Kemudian, Adler muda mendengar suara-suara mencurigakan. Ia bersama seorang tentara AS lainnya langsung mengacungkan senjata ke arah sebuah ruangan yang ada di rumah itu.
Namun, yang keluar adalah 3 bocah Italia. Satu laki-laki bernama Bruno dan dua lainnya perempuan bernama Mafalda (6) dan Giuliana Naldi (3). Mereka tampak ketakutan.
"Anak-anak! Anak-anak!" teriak Bruno kecil.
Adler pun tersenyum. Ia akhirnya berfoto bersama 3 bocah Italia itu.
76 tahun kemudian, Adler membuat petisi online untuk menemukan ketiga bocah yang hampir ia tembak.
Setelah melakukan pencarian online, Adler menemukan salah seorang bocah Italia itu. Adler bersama Bruno bereuni melalui video call.
"Ciao bambini!" sapa Adler dalam Bahasa Itali.
Adler kemudian menunjukan foto dirinya bersama 3 bocah itu saat masa perang dunia 2. Bruno seketika mengenali dirinya dalam foto hitam putih itu.
"Jumper yang aku pakai di foto itu buatan ibuku. Saat melihat foto itu, aku langsung bilang 'Ini aku!" kata Bruno. (isa/isa)