Bentrok terjadi antara polisi dengan demonstran anti-lockdown di Kiev, Ukraina. Imbasnya, 40 polisi terluka.
Dilansir dari AFP, ribuan pengunjuk rasa turun ke jalanan di Kiev. Banyak di antara mereka yang memiliki usaha kecil. Massa protes dengan kebijakan pemerintah yang memberlakukan lockdown usai pandemi Corona semakin memburuk.
Pasalnya, otoritas Ukraina akan menutup bisnis yang dianggap tidak penting. Salah satunya pusat kebugaran. Selain itu, sekolah juga akan ditutup pada 8-24 Januari 2021 dalam upaya untuk menekan penyebaran virus corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami hanya ingin memiliki hak untuk hidup," kata salah seorang demonstran, Sergiy Shelukhin (34), Rabu (16/12/2020).
Menurutnya, usaha miliknya adalah satu-satunya kesempatan untuk bertahan hidup di tengah pandemi.
Pengunjuk rasa turut membawa bendera putih. Mereka juga membawa tenda untuk bermalam di alun-alun Kiev.
"Pihak berwenang, Anda membunuh kami, sadar lah !" alah satu poster yang dibawa demonstran.
Media lokal Ukraina melaporkan polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa.
Belum ada keterangan resmi berapa pengunjuk rasa yang terluka. Namun, jurnalis AFP melihat ambulans menuju alun-alun dan seorang aktivis yang terluka dibawa pergi dari kerumunan.
(isa/isa)