Pejabat kesehatan Inggris memperingatkan bahwa siapa pun dengan riwayat reaksi alergi yang signifikan tidak boleh mendapatkan suntikan vaksin Corona Pfizer-BioNTech. Peringatan ini berlaku untuk saat ini.
Dilansir AFP, Kamis (10/12/2020) peringatan itu muncul setelah dua anggota Layanan Kesehatan Nasional yang dikelola negara, yang termasuk di antara yang pertama menerima vaksin itu pada Selasa (8/12), mengalami reaksi alergi dan membutuhkan perawatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur medis NHS Inggris, Stephen Powis mengatakan bahwa kedua orang tersebut, yang memiliki riwayat reaksi alergi, sekarang pulih dengan baik.
Powis mengatakan bahwa Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan independen (MHRA) sekarang telah menyarankan bahwa "orang dengan riwayat reaksi alergi yang signifikan tidak boleh menerima vaksinasi ini" sebagai tindakan pencegahan.
Reaksi alergi "signifikan" termasuk terhadap obat-obatan, makanan atau vaksin, menurut MHRA.
Ribuan warga Inggris menjadi yang pertama di dunia Barat yang menerima vaksin COVID-19 yang disetujui pada hari Selasa (8/12), ketika NHS memulai upaya vaksinasi terbesar sejak dibuat pada tahun 1948.
Vaksin ini diberikan dalam dua dosis, dengan jarak 21 hari. Orang-orang yang berusia di atas 80-an tahun serta staf perawatan kesehatan dan sosial berada di urutan pertama yang mendapatkan vaksin ini.
Inggris telah menerima sekitar 800.000 dosis vaksin dalam gelombang pertama dari pesanan 40 juta dosis vaksin. Hingga empat juta dosis diharapkan tersedia pada akhir Desember ini.
Simak video 'Inggris Distribusikan 800 Ribu Vaksin Corona Pfizer-BioNTech ke RS':
Kepala eksekutif Pfizer, Albert Bourla pada hari Selasa (8/12) mengatakan dia memahami kekhawatiran global tentang kecepatan perusahaan farmasi dalam memproduksi vaksin untuk melawan COVID-19.
Namun dia bersikeras tidak ada jalan pintas yang dipotong.
Vaksin itu telah diuji "dengan cara yang persis sama seperti kami menguji vaksin apa pun yang beredar di luar sana", katanya dalam pengarahan media virtual di Jenewa, Swiss.
Pfizer mengatakan MHRA telah memberitahukannya tentang reaksi alergi tetapi mengatakan selama uji coba fase 3 terhadap lebih dari 40.000 orang, hasilnya baik. "Vaksin itu umumnya ditoleransi dengan baik tanpa masalah keamanan yang serius," ujarnya.