Adik pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, Kim Yo Jong murka usai mendengar tudingan dari Korea Selatan. Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) yang mempertanyakan klaim bebas virus Corona (COVID-19) di negara komunis tersebut.
Seperti dilansir CNN dan Associated Press, Rabu (9/12/2020), Kim Yo-Jong mengecam Menteri Luar Negeri (Menlu) Korsel, Kang Kyung-wha, yang disebutnya melontarkan 'pernyataan sembrono' terkait langkah darurat anti-epidemi di Korut.
Dijelaskan Kim Yo-Jong bahwa pernyataan Menlu Korsel itu disampaikan 'tanpa mempertimbangkan konsekuensinya'. Pernyataan Kim Yo-Jong ini disampaikan melalui kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa dilihat dari pernyataan sembrono yang disampaikannya (Menlu Korsel-red) tanpa mempertimbangkan konsekuensinya bahwa dia terlalu bersemangat untuk mendinginkan hubungan yang membeku antara Korea Utara dan Korea Selatan," cetus Kim Yo-Jong.
"Niat sebenarnya sangat jelas. Kami tidak akan pernah melupakan kata-katanya dan dia mungkin harus membayar mahal untuk itu," tegasnya sembari memperingatkan Menlu Korsel. Pernyataan Kim Yo-Jong pada Rabu (9/12) ini menjadi pernyataan publik pertamanya dalam beberapa bulan terakhir.
Sebenarnya apa yang dikatakan Menlu Korsel sampai membuat geram Korut? Silakan klik halaman selanjutnya.
Diketahui bahwa komentar Kang Kyung-wha yang mempertanyakan klaim bebas virus Corona di Korut disampaikan dalam sebuah forum konferensi di Bahrain, yang digelar oleh Institut Internasional untuk Kajian Strategis, pada 5 Desember lalu.
"Mereka masih mengatakan bahwa mereka tidak memiliki kasus (COVID-19), yang sulit dipercaya," sebut Kang Kyung-wha.
"Rezim itu sangat fokus pada pengendalian penyakit yang mereka klaim tidak mereka miliki, jadi itu situasi yang agak janggal," imbuhnya.
Kang Kyung-wha menambahkan bahwa Korut tidak merespons tawaran Korsel untuk bekerja sama menangkal pandemi Corona bersama-sama.
Hingga kini, Korut terus mengklaim tidak ada kasus Corona yang dikonfirmasi di wilayahnya. Klaim ini diragukan oleh banyak pakar internasional. Negara ini diketahui menutup perbatasannya dengan China sejak Januari lalu dan meningkatkan langkah-langkah anti-epidemi ke level tertinggi pada 2 Desember lalu.
Peringatan keras dari adik Kim Jong-Un itu menunjukkan betapa sensitifnya Korut terhadap apa yang dianggap sebagai upaya pihak luar untuk menodai citranya di tengah pandemi Corona.