Israel Transfer Dana Rp 16 T yang Sempat Tertahan ke Palestina

Israel Transfer Dana Rp 16 T yang Sempat Tertahan ke Palestina

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 03 Des 2020 14:51 WIB
RAWABI, WEST BANK - SEPTEMBER 18:  Construction workers labour at a building site on September 18, 2013 in Rawabi, West Bank. Rawabi, the first Palestinian planned city, is the largest private sector project ever carried out in the West Bank. The Rawabi development, located near Birzeit and Ramallah, will provide more than 5,000 housing units spread across 23 neighbourhoods that will initially provide homes for 25,000 residents.  (Photo by Ilia Yefimovich/Getty Images)
Ilustrasi (Ilia Yefimovich/Getty Images)
Ramallah -

Israel telah mentransfer dana lebih dari US$ 1 miliar (Rp 16,3 triliun) yang sebelumnya ditahan dari Otoritas Palestina. Penyaluran dana ini dilanjutkan beberapa pekan setelah koordinasi antara kedua pihak diperbarui.

"Pemerintah Israel mentransfer semua dana keuangan kepada rekening Otoritas Palestina, sebesar 3 miliar dan 768 juta Shekels," tutur Menteri Urusan Sipil Palestina, Hussein al-Sheikh, dalam pernyataan via Twitter, seperti dilansir AFP, Kamis (3/12/2020).

Dia merujuk pada uang pajak, termasuk pajak bea cukai, yang dikumpulkan Israel atas nama Otoritas Palestina (PA).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Mei lalu, Palestina menghentikan koordinasi dengan Israel, dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menyatakan langkah itu merespons rencana Israel untuk mencaplok sebagian wilayah Tepi Barat.

ADVERTISEMENT

Israel kemudian menunda rencana aneksasinya, sebagai imbalan atas kesepakatan menormalisasi hubungan dengan Uni Emirat Arab yang diumumkan Agustus.

Saat menghentikan kerja sama dengan Israel, Otoritas Palestina juga berhenti menerima transfer uang pajak -- terutama pajak bea cukai -- yang dikumpulkan Israel atas nama Palestina.

Awal pekan ini, seorang pejabat Israel menuturkan kepada AFP bahwa 'kabinet keamanan menyetujui transfer dana ke PA' namun tanpa menyebut jumlahnya.

Pada Senin (30/11) waktu setempat, Perdana Menteri (PM) Palestina, Mohammed Shtayyeh, menegaskan bahwa Palestina 'berhak' atas dana tersebut, yang diharapkan bisa mengurangi tekanan pada perekonomian Palestina yang diselimuti krisis anggaran yang parah.

"(Para pejabat Palestina) Akan mengambil semua utangnya. Mereka telah bersabar selama berbulan-bulan dan itu hanyalah persoalan sedikit waktu lagi untuk membuat semuanya jelas," ucap PM Shtayyeh.

Dengan hilangnya pemasukan, Otoritas Palestina harus memotong gaji pegawai negeri, saat perekonomian mulai bergulat dengan dampak pandemi virus Corona (COVID-19).

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads