Yang keempat adalah putri dari Brahim Chnina, yang meluncurkan kampanye daring yang ganas untuk melawan Paty. Dia mengecam penggunaan kartun oleh guru yang diterbitkan oleh mingguan satir Charlie Hebdo.
Dia telah didakwa atas "pengaduan fitnah" dari Paty setelah menceritakan versinya kejadian di kelas, meskipun dia sebenarnya tidak menghadiri pelajaran kewarganegaraan.
Pembunuhan Paty memicu amukan massa yang mendorong Presiden Emmanuel Macron untuk menindak ekstremisme dan kekerasan di Prancis. Prancis kerap didera gelombang serangan ekstremis sejak 2015 yang telah menewaskan lebih dari 250 orang.
(rdp/ita)