Horor Corona di Amerika Serikat (AS) belum usai. Negeri Paman Sam itu baru saja mencatat kenaikan mingguan terbesar dalam kematian COVID-19 sejak Agustus.
Dilansir dari Reuters, Selasa (24/11/2020) ada peningkatan 32% dari minggu sebelumnya menjadi rata-rata sekitar 1.500 orang per hari. Lonjakan itu menurut analisis Reuters terhadap laporan negara bagian dan distrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus infeksi baru naik 13% dalam pekan yang berakhir 22 November, atau rata-rata lebih dari 168.000 per hari.
Menjelang liburan Thanksgiving Kamis (26/11) ini, setidaknya 23 negara bagian telah mengumumkan pembatasan baru untuk mencoba memperlambat penyebaran virus Corona, tetapi sejauh ini hanya New Mexico yang mengeluarkan perintah agar tetap di rumah.
Kasus infeksi Corona naik 90% di New Mexico minggu lalu, persentase peningkatan terbesar di negara itu, diikuti oleh Virginia sebesar 62% dan Arizona dengan peningkatan 50%.
Bagaimana dengan situasi negara bagian lainnya? Silakan klik halaman selanjutnya.
Di North Dakota, negara bagian yang paling parah terkena dampak per kapita, hampir 73.400 hasil tes dinyatakan positif virus Corona sejak awal wabah. Angka itu setara dengan 9,6% dari populasi negara bagian. Masker wajib North Dakota mulai 14 November tetapi 14 negara bagian lainnya masih tidak mewajibkannya.
Di seluruh AS, 9,8% tes hasilnya positif Corona selama minggu kedua berturut-turut, menurut data dari Proyek Pelacakan COVID, upaya yang dijalankan oleh sukarelawan untuk melacak wabah.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganggap tingkat tes positif di atas 5% mengkhawatirkan karena menunjukkan ada lebih banyak kasus infeksi di masyarakat yang belum terungkap.
Dari 50 negara bagian, 26 negara bagian di antaranya memiliki tingkat tes positif di atas 10% minggu lalu, dipimpin oleh Iowa pada 56%, South Dakota pada 45% dan Idaho pada 40%.