3 Eks Anggota Parlemen Hong Kong Ditangkap Atas Pelemparan Cairan Busuk

3 Eks Anggota Parlemen Hong Kong Ditangkap Atas Pelemparan Cairan Busuk

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Rabu, 18 Nov 2020 18:11 WIB
Keributan pecah di Parlemen Hong Kong. Anggota parlemen pro-demokrasi dan pro-Beijing terlibat pertengkaran terkait jabatan komite penting.
Foto: Keributan di parlemen di Parlemen Hing Kong (AP Photo/Vincent Yu)
Hong Kong -

Polisi di Hong Kong menangkap tiga mantan anggota parlemen pada Rabu (18/11/2020) pagi. Mereka ditangkap atas insiden pelemparan cairan berbau busuk di badan legislatif Hong Kong pada Mei dan Juni lalu.

Dilansir dari Reuters dan Channel News Asia, Rabu (18/11) aktivis pro-demokrasi Ted Hui, Ray Chan dan Chu Hoi-dick mengkonfirmasi penangkapan itu di halaman Facebook mereka.

Penangkapan terjadi setelah anggota parlemen oposisi Hong Kong mengundurkan diri secara massal pekan lalu sebagai protes terhadap pemecatan empat rekannya. Mereka diduga dipecat sebagai dorongan lain China untuk menekan demokrasi di kota itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Polisi mengatakan bahwa setelah penyelidikan mendalam, ketiga pria tersebut didakwa mencoba menggunakan zat berbahaya dengan tujuan untuk menimbulkan bahaya, cedera mental atau iritasi pada orang lain. Mereka telah ditahan sementara penyelidikan berlanjut.

Tayangan langsung televisi menunjukkan anggota parlemen Eddie Chu dan Ray Chan bergegas ke depan majelis saat debat pada bulan Juni atas undang-undang kontroversial yang akan mengkriminalisasi perilaku tidak hormat terhadap lagu kebangsaan China, memercikkan cairan berbau saat para petugas bergulat dengan mereka. Polisi dan petugas pemadam kebakaran tiba kemudian.

Bagaimana rekam jejak para anggota parlemen ini? Silakan klik halaman selanjutnya.

Sebelumnya pada bulan Mei, Ted Hui melemparkan tanaman busuk di tengah pertemuan.

Hui, yang merupakan bagian dari Partai Demokrat Hong Kong, mengatakan pada hari Rabu bahwa polisi datang ke rumahnya untuk menangkapnya setelah menuduhnya mengganggu proses legislatif dan mengganggu mental presiden dewan, Andrew Leung.

Anggota oposisi telah mencoba untuk mengambil sikap terhadap apa yang dilihat oleh banyak orang di Hong Kong sebagai tindakan Beijing yang merampas kebebasan, meskipun ada janji otonomi tingkat tinggi di bawah formula "satu negara, dua sistem".

China membantah mengekang hak dan kebebasan di pusat keuangan global itu, tetapi pihak berwenang di Hong Kong dan Beijing telah bertindak cepat untuk meredam perbedaan pendapat setelah aksi-aksi protes anti-pemerintah meletus tahun lalu dan melanda kota itu.

Halaman 2 dari 2
(rdp/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads