Orang Nomor 2 Al-Qaeda Diam-diam Ditembak Mati di Teheran, Ini Kata Iran

Orang Nomor 2 Al-Qaeda Diam-diam Ditembak Mati di Teheran, Ini Kata Iran

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 14 Nov 2020 15:53 WIB
FILE PHOTO: An Iranian flag flutters in front of the International Atomic Energy Agency (IAEA) headquarters in Vienna, Austria, January 15, 2016.   REUTERS/Leonhard Foeger/File Photo
Foto: Dok. REUTERS/Leonhard Foeger/File Photo
Jakarta -

Pemerintah Iran menanggapi pemberitaan media ternama Amerika Serikat, New York Times bahwa orang nomor dua Al-Qaeda telah dibunuh secara diam-diam di Teheran, Iran. Pemerintah Iran menyebut pemberitaan itu didasarkan pada "informasi yang dibuat-buat" dan membantah keberadaan salah satu anggota kelompok itu.

Seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (14/11/2020), juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa musuh-musuh Iran, Amerika Serikat dan Israel, "mencoba mengalihkan tanggung jawab atas tindakan kriminal (Al-Qaeda) dan kelompok teroris lainnya di kawasan itu dan menghubungkan Iran dengan kelompok-kelompok tersebut dengan kebohongan dan dengan membocorkan informasi yang dibuat-buat ke media."

Khatibzadeh menuduh AS dan "sekutunya di kawasan" telah menciptakan Al-Qaeda melalui "kebijakan yang salah" mereka. Dia pun menyarankan media AS untuk "tidak jatuh ke dalam perangkap skenario Hollywood yang dibuat oleh para pejabat Amerika dan Zionis".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

New York Times melaporkan pada hari Jumat (13/11) bahwa Abdullah Ahmad Abdullah, yang didakwa di Amerika Serikat atas pemboman tahun 1998 di kedutaan besarnya di Tanzania dan Kenya, telah tewas ditembak di Teheran oleh dua agen Israel bersepeda motor atas perintah Washington.

Pemimpin senior Al-Qaeda tersebut, yang dipanggil dengan nama samaran Abu Muhammad al-Masri, tewas bersama putrinya, Miriam, janda dari putra Osama bin Laden, Hamza. Serangan terhadap Abdullah yang masuk dalam daftar teroris paling dicari FBI itu, terjadi pada 7 Agustus lalu. Demikian menurut New York Times mengutip sumber-sumber intelijen AS.

ADVERTISEMENT

Otoritas federal AS telah menawarkan hadiah US$ 10 juta untuk setiap informasi yang mengarah pada penangkapannya.

Washington sebelumnya telah menuduh Teheran menyembunyikan anggota-anggota Al-Qaeda dan mengizinkan mereka melewati wilayahnya pada tahun 2016. Tuduhan ini dibantah oleh pejabat Teheran pada saat itu.

Simak video 'Detik-detik Rentetan Penembakan Brutal di Wina Austria':

[Gambas:Video 20detik]




"Meskipun Amerika tidak menghindar dari membuat tuduhan palsu terhadap Iran di masa lalu, pendekatan ini telah menjadi rutinitas dalam pemerintahan AS saat ini," kata Khatibzadeh.

Dia menuduh pemerintahan Presiden Donald Trump mengejar agenda "Iranophobia" sebagai bagian dari perang "ekonomi, intelijen, dan psikologis habis-habisan" melawan Teheran.

"Media seharusnya tidak menjadi pengeras suara untuk publikasi kebohongan Gedung Putih yang bertujuan melawan Iran," ujarnya.

Menurut New York Times, Abdullah adalah "perencana operasional paling berpengalaman dan mampu yang tidak berada dalam tahanan AS atau sekutu," demikian menurut dokumen yang sangat rahasia yang disediakan oleh Pusat Kontra Terorisme Nasional AS pada tahun 2008.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads