Amerika Serikat (AS) baru saja menjatuhkan sanksi kepada 19 warga dan perusahaan Suriah. Sanksi ini juga berlaku pada milisi rezim Suriah, yang didukung Iran, atas dugaan kekejaman yang mereka lakukan.
Dilansir Anadolu Agency, Selasa (10/11/2020), Angkatan Bersenjata Suriah dijatuhi sanksi bersama dengan salah satu komandan utamanya, Saqr Rostom, "atas upaya mereka untuk menghalangi gencatan senjata di Suriah," kata Menteri Luar Negeri Mike Pompeo.
"Sanksi-sanksi dari pemerintahan menargetkan komandan militer, anggota parlemen, entitas Pemerintah Suriah, dan pemodal, menyoroti seberapa dalam rezim Assad telah merusak institusi Suriah," kata Pompeo dalam sebuah pernyataannya, Senin (9/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di antara mereka yang dijatuhi sanksi dan masuk daftar hitam terdapat beberapa anggota parlemen Suriah, Nabil Toumeh Bin Mohammed, Amer Taysir Kheiti, dan Hussam Bin Ahmed Rushdi Al-Qatirji. Kemudian ada Kepala Unit Intelijen Angkatan Udara Suriah, Ghassan Ismail, yang juga dikenai sanksi bersama Kepala Direktorat Keamanan Politik Suriah Nasr al-Ali.
"Departemen Luar Negeri akan terus meminta pertanggungjawaban Assad dan para pendukungnya yang terus melanjutkan konflik Suriah," kata Pompeo.
Simak juga video 'Presiden Assad 'Curhat' ke Putin, Berharap AS Cabut Embargo':