Direktur Jenderal (Dirjen) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden. Tedros menyatakan bahwa kemenangan Biden bisa menjadi momen untuk pemulihan dunia.
Seperti dilansir CNN, Selasa (10/11/2020), pemerintahan Presiden Donald Trump telah secara resmi memulai proses keluarnya AS dari WHO pada Juli lalu. Biden dalam kampanyenya berjanji akan membawa AS kembali bergabung dengan WHO jika dia terpilih menjadi Presiden AS dalam pilpres tahun ini.
"Kami mengucapkan selamat kepada Presiden terpilih Joe Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris, dan kami menantikan untuk bekerja sama dengan pemerintahan mereka dengan sangat erat," ucap Tedros saat berbicara dalam pertemuan virtual Majelis Kesehatan Dunia ke-73 pada Senin (9/11) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita perlu menata kembali kepemimpinan, yang dibangun di atas rasa saling percaya dan akuntabilitas bersama -- untuk mengakhiri pandemi dan mengatasi ketidaksetaraan mendasar yang menjadi akar bagi begitu banyak persoalan dunia," imbuhnya.
"Kita perlu menata kembali investasi di masa depan, dengan mengalokasikan dan menyelaraskan sumber daya dengan prioritas kita bersama. Dan kita perlu menata kembali kemitraan, meruntuhkan isolasi kita, dan melihat upaya-upaya kita terkait sesuatu yang lebih besar," cetus Tedros.
Tedros juga menyebut bahwa momen ini bisa dimanfaatkan untuk memulihkan dunia, yang terpecah-belah oleh berbagai perbedaan di tengah pandemi virus Corona (COVID-19) yang merajalela.
"Inilah waktunya bagi dunia untuk pulih -- dari kerusakan akibat pandemi ini, dan perpecahan geopolitik yang hanya mendorong kita ke jurang masa depan yang tidak sehat, tidak aman dan tidak adil," sebutnya.
Lebih lanjut, Tedros menyerukan 'era baru untuk kerja sama, yang menempatkan kesehatan dan kesejahteraan pada pusat masa depan bersama'. "Dunia telah mencapai persimpangan jalan," imbuhnya.
Disebutkan Tedros bahwa nyaris 50 juta kasus Corona kini dilaporkan kepada WHO, dengan lebih dari 1,2 juta orang meninggal dunia.
(nvc/idn)