Partai Republik Minta MA Setop Penghitungan Suara di Pennsylvania

Pilpres AS 2020

Partai Republik Minta MA Setop Penghitungan Suara di Pennsylvania

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Sabtu, 07 Nov 2020 09:10 WIB
A Philadelphia election worker scans ballots for the 2020 general election in the United States at the Pennsylvania Convention Center, Tuesday, Nov. 3, 2020, in Philadelphia. (AP Photo/Matt Slocum)
Foto: Penghitungan suara di Pennsylvania (AP Photo/Matt Slocum)
Washington DC -

Partai Republik Pennsylvania meminta Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) untuk menghentikan penghitungan surat suara yang datang terlambat di negara bagian itu. Pasalnya, capres Demokrat, Joe Biden memimpin dalam penghitungan suara dan siap untuk mengalahkan Donald Trump.

Dilansir AFP, Sabtu (7/11/2020), jika Biden berhasil menang di Pennsylvania, maka dia akan memenangkan kursi kepresidenan.

Banding terakhir untuk perintah darurat meminta pengadilan untuk membekukan penanganan ribuan surat suara yang dikirim - sebagian besar diyakini mendukung Biden - yang tiba setelah hari pemilihan 3 November, yang menurut Partai Republik harus didiskualifikasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Petisi tersebut meminta pengadilan untuk memerintahkan pejabat pemilu Pennsylvania untuk menyita semua surat suara yang diterima setelah Selasa (3/11) dan tidak menghitungnya.

Petisi tersebut mengindikasikan bahwa Partai Republik dapat meminta pengadilan untuk meninjau kembali tantangan pra-pemilihan terhadap keputusan pemerintah Pennsylvania untuk menerima surat suara yang datang terlambat.

"Mengingat hasil pemilihan umum 3 November 2020, pemungutan suara di Pennsylvania mungkin akan menentukan presiden Amerika Serikat berikutnya," kata tim Partai Republik wilayah Pennsylvania dalam argumennya.

"Tidak jelas apakah semua 67 badan pemilu distrik memisahkan surat suara yang datang terlambat," imbuh mereka.

Partai Republik telah memperjuangkan selama berbulan-bulan keputusan negara bagian untuk menerima surat suara yang telah dikirim dengan cap pos pada 3 November dan tiba dalam tiga hari setelah hari pemilihan - yaitu, jika surat suara via pos itu tiba pada hari Jumat (7/11).

Mahkamah Agung negara bagian Pennsylvania memutuskan keputusan itu sah dan kemudian naik banding dalam sistem federal hingga Mahkamah Agung.

Tonton video 'Joe Biden Rebut Wisconsin dan Michigan, Trump Dapat Pennsylvania':

[Gambas:Video 20detik]



Pada 19 Oktober, Mahkamah Agung AS, yang memiliki kursi kosong pada saat itu, menolak untuk menangani kasus tersebut, membagi 4-4, konservatif vs liberal.

Tetapi itu juga mengindikasikan bahwa mereka dapat mengambil kasus setelah pemungutan suara, dan sekarang memiliki sembilan anggota setelah konservatif yang dicalonkan Trump, Amy Coney Barrett bergabung pada akhir Oktober.

Permintaan Partai Republik tidak memberikan bukti apa pun soal surat suara yang datang terlambat itu memang belum dipisahkan, tetapi mengatakan bahwa tanpa intervensi Mahkamah Agung, Sekretaris Negara Bagian Pennsylvania dapat mengubah pedoman yang diberikan 67 badan pemilu distrik.

Jika pengadilan mengabulkan permohonan itu, hal itu berpotensi membuat keputusan yang tidak sah atas surat suara yang datang terlambat, yang saat ini dipisahkan oleh otoritas negara bagian dari surat suara yang lain.

Namun, itu mungkin tidak memicu perbedaan - jumlah surat suara yang datang terlambat mungkin jumlahnya jauh lebih sedikit daripada keunggulan Biden atas Trump di negara bagian itu.

Halaman 2 dari 2
(rdp/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads