Polisi Jerman Gerebek Apartemen yang Berkaitan dengan Penembakan di Wina

Polisi Jerman Gerebek Apartemen yang Berkaitan dengan Penembakan di Wina

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Jumat, 06 Nov 2020 17:28 WIB
Policemen and mourners stand at the roadside, where a hearse transported the coffin of Thomas Haller, a leading figure in eastern Germanys far-right scene and fan of German fourth-tier football club Chemnitzer FC, to the cemetery in Chemnitz, eastern Germany, on March 18, 2019; in background can be seen the Michaeliskirche church. - A political storm was whipped up in Saxony state before a match on March 9, 2019 against Altglienicke when Chemnitz fans paid tribute before kick-off to Haller, who had for years provided security for the club and co-founded the
Foto: Ilustrasi polisi Jerman (Photo by Ronny Hartmann/AFP)
Berlin -

Polisi Jerman telah menggerebek apartemen dan kantor. Tempat itu diduga berkaitan dengan simpatisan Negara Islam (ISIS) yang mengamuk di pusat kota Wina, Austria.

Dilansir AFP, Jumat (6/11/2020) tempat-tempat di Osnabrueck, Kassel serta di daerah Pinneberg yang digeledah itu milik empat orang, yang "tidak diyakini terlibat dalam serangan itu," kata badan kriminal federal (BKA).

"Tapi mungkin ada hubungannya ke tersangka pembunuh itu," tambahnya di Twitter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

BKA menambahkan, pencarian dilakukan atas permintaan dari otoritas Austria.

Pria bersenjata itu, yang diidentifikasi sebagai warga negara Austria-Makedonia berusia 20 tahun bernama Kujtim Fejzulai. Dia ditembak mati polisi setelah melakukan penembakan di Wina pada Senin (2/11) malam yang menewaskan empat orang.

Polisi Austria menahan 14 orang setelah penembakan itu, serangan besar pertama di negara itu selama beberapa dekade.

Tonton video 'Detik-detik Rentetan Penembakan Brutal di Wina Austria':

[Gambas:Video 20detik]



Majalah Der Spiegel Jerman telah melaporkan awal pekan ini bahwa penyerang Wina tersebut telah melakukan kontak dengan kelompok Islamis Jerman dalam upaya melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok ISIS.

Investigasi juga mengarah ke Swiss, di mana jaksa telah mengkonfirmasi bahwa dua pria Swiss berusia 18 dan 24 tahun yang ditangkap telah menjadi sasaran kasus kriminal atas pelanggaran terorisme.

Halaman 2 dari 2
(rdp/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads