.webp)
Seperti dilansir CNN, Rabu (4/11/2020), pemungutan suara awal (early voting) di North Carolina diprediksi menguntungkan capres Partai Demokrat, Joe Biden, namun pemungutan suara secara langsung pada Selasa (3/11) waktu setempat diprediksi menguntungkan Presiden Donald Trump.
"North Carolina mungkin menjadi negara bagian yang paling kompetitif dalam politik Amerika," sebut koresponden nasional CNN, John King, dalam analisisnya.
"Mungkin Florida menjadi yang kedua mendekati (North Carolina). Tapi ketika Anda melihat pada demografi North Carolina, itu mungkin negara bagian paling kompetitif dalam politik Amerika saat ini," cetusnya.
Untuk sementara, menurut penghitungan sementara CNN, Trump dan Biden bersaing ketat dalam perolehan suara di North Carolina. Biden yang sebelumnya sempat unggul tipis atas Trump, kini berada di posisi kedua untuk perolehan suara mayoritas di negara bagian ini.
Data penghitungan sementara CNN menunjukkan Trump unggul tipis dengan 49,8 persen suara melawan Biden dengan 49 persen. Data ini tercatat dengan 89 persen suara masuk di North Carolina. Data penghitungan media terkemuka AS lainnya, New York Times, juga menunjukkan hasil yang sama untuk North Carolina.
King dalam analisisnya menyebut keunggulan Biden di negara bagian ini kebanyakan berasal dari pemungutan suara awal atau early voting. Sementara Trump, sebut King, mampu mendorong para pendukungnya di North Carolina untuk memilih secara langsung pada 3 November.
Dalam analisis terpisah, analis politik CNN, David Chalian, menyebut Biden unggul atas Trump di wilayah distrik pendukung Demokrat di North Carolina, yang kebanyakan memberikan suara lebih awal dalam early voting.
"Dari 80 suara yang sudah masuk, sebanyak 90 persennya di North Carolina merupakan suara awal (early vote)," sebut Chalian dalam analisisnya.
"Jad sekarang, early vote membantu Joe Biden, tapi saat suara dari Hari Pilpres mulai masuk di North Carolina, Donald Trump mungkin diuntungkan dari itu," imbuhnya. (nvc/ita)
