3 Fakta Rentetan Penembakan Brutal di Wina

Round-Up

3 Fakta Rentetan Penembakan Brutal di Wina

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 04 Nov 2020 06:31 WIB
Police officers stay in position during an operation, in Vienna, Austria, Tuesday, Nov. 3, 2020. Police in the Austrian capital said several shots were fired shortly after 8 p.m. local time on Tuesday, Nov. 2, in a lively street in the city center of Vienna and that there were six different shooting locations. Austrias top security official said authorities believe there were several gunmen involved and that a police operation was still ongoing. (Photo/Ronald Zak)
Foto: Rentetan penembakan di Wina (AP/Ronald Zak)
Wina -

Penembakan brutal terjadi di sebuah sinagoge di Wina, Austria. Berikut ini sejumlah fakta seputar aksi brutal tersebut.

Dilansir BBC, Kamis (3/11/2020) kepolisian mengatakan insiden dimulai dekat Sinagoga Seitenstettengasse, tempat ibadah utama umat Yahudi di Wina.

Pemimpin Komunitas Yahudi, Oskar Deutsch, mengunggah cuitan bahwa sinagoga sudah ditutup saat serangan terjadi pukul 20:00 malam waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang saksi mata bernama Chris Zao mengaku dirinya berada di sebuah restoran dekat lokasi penembakan.

"Kami mendengar bunyi bising seperti petasan. Kami mendengar sekitar 20 hingga 30 kali dan kami pikir itu suara tembakan sungguhan. Kami melihat sejumlah ambulans...berjajar. Ada beberapa korban. Sedihnya, kami juga melihat sesosok tubuh terbaring di jalan," kata Zhao kepada BBC.

ADVERTISEMENT

Saat operasi anti-teror besar mulai beraksi, polisi mendesak orang-orang untuk menghindari area tersebut dan tidak menggunakan transportasi publik. Penghalang jalan dipasang di sekitar pusat kota.

Kepolisian di Republik Ceko yang bertetangga dengan Austria mengatakan mereka melakukan pemeriksaan secara acak di perbatasan wilayah Austria di tengah kekhawatiran para pelaku penembakan akan melintasi negara.

Berikut ini sejumlah fakta seputar insiden tersebut:

1. 17 Korban Luka, 4 Orang Tewas

Seperti dilansir Associated Press dan Reuters, Selasa (3/11/2020), kantor berita Austria, APA, melaporkan total 17 korban luka tengah menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat.

Menurut juru bicara Asosiasi Kesehatan setempat, kebanyakan korban luka dirawat akibat luka tembak dan luka tusukan yang diderita mereka.

Disebutkan juga oleh juru bicara tersebut bahwa tujuh korban luka di antaranya kini dalam kondisi kritis dengan luka-luka yang membahayakan nyawa mereka.

Sekitar 10 korban luka lainnya disebut mengalami luka ringan, dengan kebanyakan mengalami shock.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Austria, Karl Nehammer, menuturkan kepada wartawan setempat bahwa sedikitnya dua pria dan dua wanita meninggal akibat luka-luka yang mereka alami dalam penembakan brutal pada Senin (2/11) malam waktu setempat.

Seorang terduga pelaku ditembak mati oleh polisi setempat. Pelaku yang ditembak mati itu disebut membawa senapan serbu dan sebuah rompi bom bunuh diri yang ternyata palsu.

2. Pelaku Simpatisan ISIS

Nehammer mengungkapkan bahwa penyelidikan awal mengindikasikan pelaku yang ditembak mati, bersimpati dengan ISIS. Laporan kantor berita Austria, APA, menyebut kepolisian setempat telah menggeledah apartemen yang ditinggali pelaku dan menggeledah sejumlah tempat lainnya terkait penembakan ini.

"Kita mengalami serangan tadi malam oleh setidaknya satu teroris Islamis," sebut Nehammer dalam pernyataannya. Dia menolak untuk memberikan penjelasan lebih lanjut, dengan alasan penyelidikan tengah berlangsung.

3. Penembakan di 6 Lokasi

Penembakan brutal itu terjadi di enam lokasi yang saling berdekatan di Wina. Salah satu korban luka merupakan seorang polisi berusia 28 tahun, yang kini menjalani perawatan di rumah sakit setempat. Luka-luka yang diderita polisi itu dinyatakan tidak lagi mengancam nyawanya.

Motif penembakan itu belum diketahui dan masih dalam penyelidikan otoritas setempat.

Halaman 2 dari 3
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads