FBI melakukan penyelidikan terhadap teror telepon "tetap aman dan tetap di rumah" yang dialami warga. Teror itu diterima ketika Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) 2020 dimulai.
"Ada beberapa robocall yang dilaporkan... robocall terjadi setiap pemilihan. Kami tahu itu. Panggilan itu, FBI sedang menyelidiki," kata seorang pejabat senior CISA dilansir dari CNN, Rabu (4/11/2020).
Meski demikian, pejabat tersebut tidak menjelaskan secara rinci negara bagian mana saja yang melaporkan robocall itu. Dia hanya mengatakan FBI sedang melacaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka sedang melacak masalah ini," ucapnya.
juru bicara USTelecom, Brian Weiss mengatakan pihaknya secara aktif melacak panggilan anonim yang diterima warga. "Industry Traceback Group USTelecom secara aktif melacak panggilan ini. Anda benar, ini sudah ada sebentar," kata Brian.
Sebelumnya diberitakan, Sejumlah warga di negara bagian Amerika Serikat mendapat telepon anonim. Salah satunya, warga yang berada di Negara Bagian Nebraska.
Dilansir dari CNN, Selasa (3/11) panggilan tersebut meminta kepada warga untuk "tetap aman dan tetap di rumah". Pejabat pemilu Nebraska meminta kepada warga untuk mengabaikan telepon anonim tersebut.
Saat warga mengangkat panggilan tersebut, nomor yang ada nampak "dipalsukan". Hal itu dilakukan untuk menyamarkan nomor asli dan hal itu dilakukan oleh robocall atau robot.
Belum diketahui pihak yang bertanggung jawab atas panggilan robot itu. Tetapi ketika panggilan itu diangkat, sebuah suara robot memberi tahu orang-orang, "Ini adalah ujian, tetap aman dan tetap di rumah."
Panggilan anonim itu memang bukan pertama terjadi saat masa Pilpres AS ini. Pengguna media sosial telah mengeluhkan kejadian panggilan robocall ini pada Juli 2020 lalu.
Meski demikian, Kantor Sekretaris Negara Bagian Nebraska melalui akun Twitter-nya meyakinkan warga kondisi saat ini dalam keadaan baik-baik saja. Warga diminta untuk datang ke tempat pemilihan.
"Sekretaris Kantor Luar Negeri telah menerima laporan panggilan telepon anonim kepada pemilih yang memberitahu pemilih untuk 'tinggal di rumah dan tetap aman'," kantor Sekretaris Negara Nebraska memposting di Twitter Selasa pagi waktu setempat.
"Tempat pemungutan suara kami di seluruh negara bagian terbuka. Para pemilih dan petugas pemungutan suara kami akan tetap aman. 'Pemilihan penting dan suara Anda dihitung'," demikian pernyataan Kantor Sekretaris Negara Bagian Nebraska.
Seorang pejabat senior di badan keamanan siber dan infrastruktur keamanan Departemen Dalam Negeri mengatakan, "hal-hal semacam itu terjadi setiap tahun".