Tudingan 'Survei Palsu' Usai Trump Diprediksi Kalah dari Biden

Round-Up

Tudingan 'Survei Palsu' Usai Trump Diprediksi Kalah dari Biden

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 03 Nov 2020 21:35 WIB
Pemilu Amerika: Trump atau Biden, siapa yang diinginkan menang oleh ekonom dan pengusaha Indonesia?
Foto: Joe Biden dan Donald Trump (BBC Indonesia)
Washington DC -

Donald Trump diprediksi kalah dari pesaingnya, Joe Biden dalam jajak pendapat terbaru. Namun, Trump justru menyebut itu 'survei palsu'.

Seperti dilansir AFP, Selasa (3/11/2020), Trump dan Biden sama-sama menggelar kampanye di swing states atau negara bagian yang menjadi lokasi perebutan suara sengit untuk kedua capres, salah satunya Pennsylvania.

Dalam pilpres 2016 lalu, Trump menang di Pennsylania. Namun menurut polling terbaru, Biden berhasil meraup keunggulan tipis atas Trump di negara bagian tersebut. Trump berkampanye ke North Carolina dan Delaware, negara bagian asal Biden pada Senin (2/10) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kampanyenya ini, Trump mengomentari sejumlah polling yang menunjukkan dirinya kalah unggul dari Biden. Diketahui bahwa laporan CNN sebelumnya menyebut Biden unggul dari Trump, dengan rata-rata meraih 50 persen suara lebih, dalam enam polling atau jajak pendapat terbaru.

"Saya mengamati polling-polling palsu ini," sebut Trump di hadapan pendukungnya.

ADVERTISEMENT

"Lagipula kita akan menang," ucap Trump meyakinkan para pendukungnya.

Di hadapan pendukungnya, Trump berupaya membangkitkan semangat kemenangan mengejutkan yang didapatkannya saat berhadapan dengan capres Partai Demokrat, Hillary Clinton, dalam Pilpres 2016. Saat itu, kebanyakan polling mengunggulkan Hillary namun ternyata Trump yang memenangkan pilpres.

"Anda memilih orang luar sebagai Presiden yang akhirnya menempatkan Amerika sebagai yang terutama," cetusnya. "Keluar dan memilihlah, itu saja yang saya minta," ucap Trump mengimbau para pendukungnya untuk memberikan suara.

6 Jajak Pendapat Menangkan Biden

Seperti dilansir CNN, Senin (2/11/2020), setidaknya ada enam jajak pendapat yang melacak pandangan pemilih secara nasional tentang pemilihan presiden 2020 antara Trump dan Biden. Jajak pendapat ini dikumpulkan berdasarkan standar CNN untuk pelaporan.

Penting untuk diingat bahwa di AS presiden dipilih oleh electoral college, bukan oleh suara populer, dan jajak pendapat nasional hanya dapat mendekati suara populer.

Berdasarkan jajak pendapat NBC/WSJ Biden meraih 52% suara, sedangkan Trump 42%. Lalu dalam Fox News, Biden mendapat 52% suara dan Trump 44%. Kemudian dalam jajak pendapat CNN/SSRS, Biden juga masih unggul dengan 54% dan Trump meraih 42%.

Selanjutnya menurut jajak pendapat IPSOS/Reuters, Biden masih unggul 52% suara dan Trump meraih 42%. Quinnipiac University juga menyajikan hasil jajak pendapat, yakni Biden meraih 51% dan Trump 41%. Sedangkan dalam jajak pendapat New York Times/Siena College, Biden meraih 50% dan Trump 41% suara.

Proses survei atau jajak pendapat ini dilakukan selama bulan Oktober lalu.

Halaman 2 dari 2
(rdp/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads