Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menegaskan Iran tidak mempermasalahkan siapapun yang memenangkan pilpres Amerika Serikat 2020 ini. Khamenei menegaskan bahwa kebijakan Iran tidak akan dipengaruhi oleh hasil pilpres AS 2020.
Seperti dilansir Associated Press, Selasa (3/11/2020), Khamenei dalam pidatonya yang ditayangkan televisi Iran juga mengejek AS soal berbagai tuduhan kecurangan dalam pilpres 3 November yang dilontarkan kedua capres, yakni Presiden Donald Trump dan Joe Biden.
"Jika Anda melihat situasi mereka sendiri, menarik untuk disimak. Presiden petahana, yang menggelar pemilu, mengatakan ini adalah pemilu AS yang paling dicurangi dalam sejarah. Siapa yang mengatakan ini? Presiden yang sedang menjabat, yang mengatur pemilunya sendiri," ucap Khamenei dengan nada menyindir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rivalnya mengatakan Trump bermaksud untuk curang secara luas. Ini adalah demokrasi Amerika," imbuhnya.
Lebih lanjut, Khamenei menegaskan posisi Iran sejak lama, yakni bahwa Iran tidak masalah dengan siapapun yang menang dalam pilpres AS.
"Itu (hasil pilpres AS-red) bukan urusan kami, artinya itu tidak akan mempengaruhi kebijakan kami sama sekali. Kebijakan kami sudah jelas dan diperhitungkan dengan baik dan orang-orang yang datang dan pergi tidak akan berdampak pada kebijakan itu," tegasnya.
"Siapa pun yang terpilih, tidak akan ada bedanya. Jujur saja, rezim Amerika sangat menderita akibat kehancuran politik, sipil dan moral," cetus Khamenei.
Kendati demikian, diketahui bahwa pertaruhannya sangat tinggi untuk Iran. Empat tahun lagi AS dipimpin Trump, maka Iran akan menghadapi kebijakan tekanan maksimum yang semakin menghancurkan perekonomian Iran dan menghentikan Iran untuk secara terbuka menjual minyak mentahnya ke luar negeri.
Sementara itu, Biden sebelumnya menyatakan dirinya akan mempertimbangkan untuk bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir Iran yang disepakati tahun 2015, yang memberikan kemungkinan keringanan sanksi yang membelenggu Iran.
(nvc/ita)