Presiden Prancis Emmanuel Macron mengklarifikasi pernyataannya yang menghina umat muslim. Namun kali ini Macron bicara soal agama menggunakan bahasa Arab via akun resmi Twitternya.
Cuitan Macron itu dibuat setelah kontroversi pernyataannya yang dianggap menghina umat muslim dunia. Komentar kontroversial Macron diucapkan saat memimpin penghormatan untuk guru Prancis yang tewas dipenggal.
Dalam pidatonya Macron bersumpah bahwa Prancis 'tidak akan menghentikan kartun (karikatur-red)' dan menyebut sang guru dibunuh 'karena Islamis menginginkan masa depan kita'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Macron tersebut langsung menuai kecaman dan seruan boikot produk Prancis. Tapi setelah banyak kontroversi, Macron membuat klarifikasi.
Dia mengaku menghormati muslim yang terkejut atas kartun Nabi Muhammad SAW. Namun, Macron mengatakan tak ada alasan untuk kekerasan setelah penyerangan di gereja Prancis yang menewaskan 3 orang pekan ini.
Dilansir Reuters, Minggu (1/11/2020), Macron sudah mengerahkan ribuan tentara untuk mengamankan situs-situs seperti rumah ibadah dan sekolahan dan para menteri telah memperingatkan bahwa serangan militan Islamis bisa terjadi lagi.
"Jadi saya memahami dan menghormati bahwa orang-orang bisa kaget oleh kartun-kartun tersebut, namun saya tidak akan pernah menerima bahwa seseorang dapat membenarkan kekerasan fisik akibat kartun ini, dan saya akan selalu membela kebebasan di negara saya untuk menulis, berpikir dan menggambar," kata Macron menurut transkrip wawancara yang dirilis kantornya.
"Peran saya adalah menenangkan segalanya, itulah yang saya lakukan, tetapi di saat yang sama, untuk melindungi hak-hak ini," sebut Macron.
Tak hanya itu, Macron juga membuat klarifikasi di akun resmi media sosial Twitternya. Bedanya, Macron mencuit dengan bahasa Arab. Apa Kata Macron? Simak di halaman berikutnya.
Ada enam cuitan yang dibuat Macron. Macron memulai klarifikasinya dengan menyebut kalau negaranya tidak memiliki masalah dengan agama apa pun.
"Bertentangan dengan apa yang saya dengar dan lihat di media sosial akhir-akhir ini, negara kita tidak memiliki masalah dengan agama apapun. Semua agama ini dipraktikkan dengan bebas di negerinya. Tidak ada stigma: Prancis berkomitmen untuk perdamaian dan hidup bersama," cuit Macron.
Ψ§ΩΩ ΨͺΨ·Ψ±ΩΩΩ ΩΩΨΉΩΩΩΩΩ ΩΩ Ψ§ΩΩ ΩΨ§ ΩΨ¬Ψ¨ Ψ§ΨΨͺΨ±Ψ§Ω ΩΨ±ΩΨ³Ψ§. ΩΩ ΩΩΨΉΩΩΩΩΩ ΩΩ Ψ§Ω Ψ§ΩΩΨ³Ψ§Ψ‘ ΩΨ³Ω Ω ΨͺΨ³Ψ§ΩΩΨ§Ψͺ Ω ΨΉ Ψ§ΩΨ±Ψ¬Ψ§ΩΨ ΩΨ£Ω Ψ§ΩΨ¨ΩΨ§Ψͺ Ψ§ΩΨ΅ΨΊΩΨ±Ψ§Ψͺ ΩΨ§ ΩΨ¬Ψ¨ Ψ§Ω ΩΩΩΩ ΩΩΩ ΩΩΨ³ ΨΩΩΩ Ψ§ΩΨ΅Ψ¨ΩΨ§Ω Ψ§ΩΨ΅ΨΊΨ§Ψ±.
β Emmanuel Macron (@EmmanuelMacron) October 31, 2020
Ψ§ΩΩΩΩΨ§ ΩΩΩ Ψ¨ΩΩ ΩΨΆΩΨ: ΩΩΨ³ ΩΩ Ψ¨ΩΨ―ΩΨ§. pic.twitter.com/J25j8iw2p8
Dia juga menekankan tidak membenarkan segala macam bentuk kekerasan. Macron menyebut dalam misinya, Prancis melindungi kebebasan dan hak warganya.
"Saya ingin mengklarifikasi yang berikut: Apa yang kami lakukan sekarang di Prancis adalah memerangi terorisme yang dilakukan atas nama Islam, bukan Islam itu sendiri. Terorisme ini telah merenggut nyawa lebih dari 300 warga kita," kata Macron.
"Mereka menyebut saya bahwa saya 'mendukung kartun yang menghina Nabi'. Saya mendukung kemampuan menulis, berpikir, dan menggambar dengan bebas di negara saya, ini adalah hak dan kebebasan kami. Saya menyadari ini bisa mengejutkan dan saya menghormatinya, tetapi kita harus membicarakannya," tambahnya.