Pemerintah Malaysia mengutuk serangan penusukan di sebuah gereja di Nice, Prancis. Malaysia menyerukan agar mereka yang terkait dengan kejahatan itu dibawa ke pengadilan.
"Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarga mereka yang tewas, dan berharap mereka yang terluka dalam serangan itu segera pulih," kata Kementerian Luar Negeri Malaysia seperti dilansir The Star, Jumat (10/30/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataan itu ditegaskan bahwa Malaysia mengutuk tindakan brutal itu. Malaysia juga mendorong upaya bersama untuk memberantas ancaman terorisme.
"Serangan itu sekali lagi mengingatkan masyarakat internasional akan kebutuhan mendesak untuk upaya bersama guna menghilangkan tindakan dan ancaman terorisme secara komprehensif dan efektif," lanjut pernyataan itu.
Disebutkan pula bahwa ancaman global tak mengenal batas atau pun afiliasi ras dan agama.
"Jelas, ancaman global ini tidak mengenal batas, tidak pula afiliasi agama dan ras. Agar upaya apa pun efektif, semua anggota komunitas internasional harus bersatu dalam menangani akar penyebab terorisme dan dalam mempromosikan rasa saling menghormati, dan kerjasama yang harmonis dan damai," demikian disampaikan kementerian.
Sebelumnya, pada Kamis (29/10) pagi waktu setempat, seorang imigran asal Tunisia yang bersenjatakan pisau, membunuh tiga orang di gereja Notre-Dame di Nice. Pelaku ditembak polisi dan kini sedang dirawat di rumah sakit akibat luka-lukanya.