Pemerintah Turki mengutuk keras serangan penikaman "biadab" di kota Nice, Prancis selatan yang menewaskan tiga orang.
"Kami mengutuk keras serangan yang dilakukan hari ini di dalam gereja Notre-Dame di Nice," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (29/10/2020).
"Tidak ada alasan untuk mengambil nyawa seseorang yang akan melegitimasi kekerasan. Jelas bahwa mereka yang melakukan tindakan kekerasan di tempat suci tidak menghormati nilai-nilai kemanusiaan, agama, atau moral," demikian disampaikan kementerian Turki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian pun menyampaikan belasungkawa untuk keluarga para korban.
Kementerian mengatakan Turki berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Prancis melawan kekerasan dan terorisme.
Pelaku penyerangan di gereja Notre-Dame telah ditangkap. Belum disebutkan identitas pelaku.
Serangan ini terjadi saat Prancis baru saja mengalami peristiwa pemenggalan guru, Samuel Paty awal bulan ini oleh seorang pria asal Chechnya. Penyerang mengatakan dia ingin menghukum Paty karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya dalam pelajaran kewarganegaraan.
Belum diketahui apa motif serangan di Nice, atau apakah ada kaitannya dengan kartun Nabi Muhammad.