Malaysia Panggil Pejabat Kedutaan Prancis Terkait Pernyataan Macron

Malaysia Panggil Pejabat Kedutaan Prancis Terkait Pernyataan Macron

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 29 Okt 2020 14:05 WIB
FILE - In this Tuesday, Jan. 24, 2017 file photo, French presidential candidate and former French Economy Minister Emmanuel Macron speaks during a press conference at the Government House, in downtown Beirut, Lebanon. French President Emmanuel Macron is traveling to Lebanon on Thursday Aug. 6, 2020, to offer support for the country after the massive, deadly explosion in Beirut. Lebanon is a former French protectorate and the countries retain close political and economic ties.  (AP Photo/Bilal Hussein, File)
Presiden Prancis Emmanuel Macron (Foto: AP Photo/Bilal Hussein, File)
Jakarta -

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Malaysia telah memanggil seorang pejabat senior Kedutaan Besar Prancis di Kuala Lumpur untuk mengungkapkan keprihatinan Malaysia atas "permusuhan yang berkembang" terhadap Islam, seperti penerbitan karikatur Nabi Muhammad.

Dalam sebuah pernyataan, Kemenlu Malaysia menyatakan telah memanggil chargΓ©s d'affaires Kedutaan Besar Prancis di Kuala Lumpur saat Malaysia berusaha untuk mengungkapkan keprihatinan atas "permusuhan yang berkembang, ujaran kebencian dan penistaan Islam".

"Dalam pertemuan tersebut, kementerian menegaskan kembali posisi Malaysia untuk mengutuk keras retorika yang menghasut dan tindakan provokatif yang berusaha untuk mencemarkan nama baik Islam, seperti yang disaksikan dunia baru-baru ini dalam bentuk pidato populis dan publikasi karikatur yang menggambarkan Nabi Muhammad," demikian pernyataan Kemenlu seperti dilansir The Star, Kamis (29/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Luar Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan negara itu "mengutuk keras" retorika yang menghasut dan tindakan provokatif yang mencemarkan nama baik Islam.

ADVERTISEMENT

"Malaysia berkomitmen untuk menegakkan kebebasan berbicara dan berekspresi sebagai hak asasi manusia selama hak-hak ini dijalankan dengan hormat dan tanggung jawab agar tidak melanggar atau melanggar hak orang lain," ujarnya.

"Dalam konteks ini, mencemarkan dan menodai Nabi suci Islam dan mengaitkan Islam dengan terorisme tentu di luar cakupan hak-hak tersebut," imbuhnya.

"Tindakan seperti itu provokatif dan tidak menghormati Islam dan lebih dari dua miliar Muslim di seluruh dunia," tandas Menlu Malaysia itu pada Rabu (28/10).

Tonton video 'Ribuan Warga Bangladesh Kecam Presiden Emmanuel Macron':

[Gambas:Video 20detik]



Hishammuddin juga mengatakan sebagai negara Islam yang demokratis dan moderat dengan masyarakat multietnis dan multiagama, Malaysia terus-menerus mempromosikan hidup berdampingan secara damai.

Pernyataan Hishammuddin ini disampaikan di tengah reaksi keras di negara-negara Muslim atas pernyataan publik Presiden Prancis Emmanuel Macron yang membela hak untuk menerbitkan karikatur Nabi Muhammad.

Kedutaan Prancis di Malaysia mengatakan Prancis tidak mendukung atau menstigmatisasi agama apa pun dan menjamin hidup berdampingan secara damai di dalam hukum dan prinsip republik.

Dalam sebuah pernyataan, Kedutaan Prancis mengatakan Macron sama sekali tidak menargetkan komunitas Muslim di Prancis, tetapi hanya "Islamisme radikal yang harus diisolasi dan diperangi".

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads