Paus Fransiskus menggambarkan pandemi virus Corona (COVID-19) sebagai 'wanita' tangguh yang harus dipatuhi. Namun sang Paus dan para ajudan dekatnya tidak memakai masker saat mengikuti acara yang dihadiri publik umum.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (28/10/2020), saat menghadiri acara audiensi publik secara indoor di Vatikan pada Rabu (28/10) waktu setempat, Paus Fransiskus meminta maaf karena tidak bisa turun dari panggung.
"Saya akan tetap berada di sini. Saya sangat ingin turun dan menyapa Anda semua masing-masing tapi kita harus menjaga jarak," ucap Paus Fransiskus di hadapan ratusan orang yang hadir, yang nyaris semuanya memakai masker.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika saya turun, segera orang-orang akan membentuk kelompok ... dan ini bertentangan dengan perawatan, tindakan pencegahan, yang harus kita lakukan dalam menghadapi wanita ini yang bernama COVID, yang sangat membahayakan kita," ujarnya.
Paus Fransiskus dan sebagian besar ajudan maupun penerjemahnya di podium tidak memakai masker. Para pengawal Swiss dan fotografer resmi Vatikan yang ada di panggung tampak memakai masker, namun para Uskup dan pastor yang menyapa Paus Fransiskus dari dekat mencopot masker mereka saat mendekatinya.
Beberapa waktu terakhir, sedikitnya 13 personel Garda Swiss yang bertugas di Vatikan dan seorang penghuni wisma tamu di mana Paus Fransiskus tinggal, dinyatakan positif Corona.
Paus Fransiskus telah menuai kritikan, yang sebagian besar muncul di media sosial, karena tidak selalu memakai masker saat berada di depan publik.
Pada 20 Oktober lalu, Paus Fransiskus memakai masker untuk beberapa jam saat kebaktian doa di Roma bersama para pemimpin keagamaan lainnya dan melepaskannya hanya saat berbicara. Pada Sabtu (24/10) lalu, tidak seorangpun memakai masker di perpustakaan pribadi sang Paus ketika beliau berbicara dengan Perdana Menteri (PM) Spanyol, Pedro Sanchez dan delegasinya.
Dalam video call dengan para wartawan, Bapa Augusto Zampini, yang merupakan anggota komisi Vatikan yang dibentuk Paus Fransiskus untuk memberikan saran kepadanya soal dampak sosial dari krisis Corona, mengakui inkonsistensi sang Paus. "Kami sedang berupaya meyakinkannya, kita nyaris berhasil," ucapnya.
(nvc/ita)