Dukungan Najib untuk Anwar bisa memperdalam gejolak politik bagi PM Muhyiddin, yang baru-baru ini menghadapi seruan mundur setelah permintaan penetapan keadaan darurat yang diajukannya ditolak oleh Raja Malaysia, Al-Sultan Abdullah.
Para pengkritik menuduh PM Muhyiddin sengaja memanfaatkan situasi untuk menangguhkan parlemen dan menghindari ujian terhadap dominasinya yang tipis atas parlemen Malaysia. Diketahui PM Muhyiddin hanya unggul dua kursi dalam parlemen, jika ada pergeseran posisi koalisi maka dia bisa kehilangan dominasi.
Anwar belum memberikan komentar atas laporan ini. Beberapa waktu lalu, dia mengklaim memiliki dukungan mayoritas di parlemen untuk membentuk pemerintahan baru dan menggantikan PM Muhyiddin.
(nvc/tor)