Presiden Rusia, Vladimir Putin, menolak tuduhan yang dilontarkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, soal dugaan pelanggaran hukum dalam bisnis keluarga calon presiden (capres) AS, Joe Biden, dengan Ukraina dan Rusia. Bisnis tersebut disebut melibatkan Hunter Biden, putra Biden.
Seperti dilansir Reuters, Senin (26/10/2020), Putin menegaskan dirinya tidak melihat ada pelanggaran hukum atau tidak kriminal dalam hubungan bisnis Hunter dengan Ukraina atau Rusia. Hal ini disampaikan Putin saat menanggapi komentar Trump dalam debat capres terakhir dengan Biden pada 22 Oktober lalu.
Trump diketahui selalu melontarkan tuduhan bahwa Biden dan putranya terlibat praktik tidak etis di Ukraina. Dia kembali melontarkannya dalam debat capres pamungkas. Tidak ada bukti kuat yang telah diverifikasi untuk mendukung tuduhan Trump itu. Biden menyebutnya sebagai tuduhan palsu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putin yang sebelumnya memuji Trump karena mengatakan ingin AS menjalin hubungan lebih baik dengan Rusia, dalam komentar terbaru pada Minggu (25/10) waktu setempat, menyatakan bahwa Rusia akan bekerja dengan siapapun pemimpin AS nantinya. Dia juga menekankan apa yang disebutkan sebagai 'retorika tajam anti-Rusia' dari Biden.
Putin tampak kurang bersahabat terhadap Trump saat menyampaikan sambutan dalam siaran televisi pemerintah Rusia pada Minggu (25/10) waktu setempat.
Dalam apa yang oleh sejumlah analis dilihat sebagai upaya menjilat kubu Biden, Trump meluangkan waktu untuk merobohkan hal yang disebutnya sebagai tuduhan palsu dari Trump soal Biden dan anaknya.
"Iya, di Ukraina, dia (Hunter Biden-red) pernah memiliki atau mungkin masih memiliki bisnis, saya tidak tahu. Itu bukan urusan kami. Ini menyangkut warga Amerika dan warga Ukraina," sebut Putin dalam pernyataannya.
"Tapi ya dia punya setidaknya satu perusahaan, yang secara praktis dia pimpin, dan menilai dari semuanya, dia menghasilkan uang yang legal. Saya tidak melihat ada tindak kriminal soal ini, setidaknya kita tidak tahu apa-apa soal ini (menjadi tindak kriminal)," jelasnya.
Putin tampak bereaksi kejengkelan saat ditanya soal komentar Trump yang menyebut keterkaitan antara Putin dengan mantan Wali Kota Moskow dan dugaan pembayaran kepada Hunter Biden oleh janda mantan Wali Kota Moskow tersebut.
Putin menegaskan dirinya tidak tahu apa-apa soal hubungan komersial antara Hunter dan janda mantan wali kota itu. Biden telah membantah tuduhan itu dan menyebutnya tidak benar.
Badan intelijen AS sebelumnya menyimpulkan bahwa Rusia berupaya mencampuri pemilihan presiden (pilpres) AS tahun 2016 lalu untuk mendukung Trump. Rusia telah berulang kali membantahnya. Tahun ini, Rusia kembali dituduh melakukan hal serupa dan telah membantahnya kembali.