Obama Puji Nenek 102 Tahun yang Lakukan Early Voting, Apa Itu?

Obama Puji Nenek 102 Tahun yang Lakukan Early Voting, Apa Itu?

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Kamis, 22 Okt 2020 12:42 WIB
Mantan Presiden AS Barack Obama (AP Photo)
Foto: Mantan Presiden AS Barack Obama (AP Photo)
Washington DC -

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama memuji salah satu pemilih AS yang memilih melakukan early voting. Early voting adalah sistem pemilihan yang dilakukan lebih awal sebelum hari pemilihan.

Melalui akun Twitternya, Obama memuji seorang nenek berusia 102 tahun yang memilih Presiden AS lewat sistem early voting.

"102 tahun tak pernah terlihat sebaik ini! Berterima kasih kepada semua orang seperti bibi buyut Anda yang terus muncul dan memberikan suara dalam pemilihan penting ini," tulis Obama dalam cuitannya, Rabu (21/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT



Lalu, apa sebenarnya early voting itu?

Dilansir dari majalah Politico, early voting ialah pemungutan suara lebih awal sebelum hari pemilihan dimulai.

Dalam sistem ini, pemilih bisa memberikan suaranya lebih dulu tanpa menunggu hari pemilihan. Biasanya dilakukan lewat pos atau TPS yang sudah ditentukan. Tujuan dari adanya early voting ialah untuk meningkatkan partisipasi pemilih.

Pada tahun 2012, Barack Obama adalah orang yang mendukung early voting ini. Bahkan, Obama banyak meraih suara melalui early voting.

Namun, sistem ini juga menuai kritik. Pemungutan suara dini dinilai bisa mengancam sifat dasar pilihan warga negara dalam pemerintahan republik yang demokratis. Dalam pemilu, kandidat bersaing untuk meyakinkan rakyat dan memberi mereka informasi yang diperlukan untuk dapat membuat pilihan. Early voting dinilai telah membuat hal ini dikesampingkan.

Sebagaimana diketahui, debat pertama pada 29 September yang mempertemukan Donald Trump dan Joe Biden dinilai kacau dan semrawut karena kedua capres saling berbicara pada waktu bersamaan, sehingga jawaban dan argumen yang disampaikan tidak bisa terdengar dengan jelas.

Debat kedua yang dijadwalkan 15 Oktober lalu, dibatalkan setelah Trump menolak perubahan format menjadi debat virtual. Perubahan format diputuskan Komisi Debat karena Trump saat itu baru saja dinyatakan positif virus Corona (COVID-19).

Debat ketiga dan terakhir dijadwalkan akan digelar pada 22 Oktober di Nashville, Tennessee. Pilpres sendiri akan digelar pada 3 November 2020.

Halaman 2 dari 2
(rdp/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads