Seorang penulis asal Australia, Yang Hengjun, resmi didakwa atas dugaan spionase oleh pengadilan China. Persidangan kasus yang menyeret Yang ini tengah berproses di Beijing.
Seperti dilansir Reuters, Senin (12/10/2020), juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, dalam konferensi pers terbaru mengonfirmasi bahwa Yang didakwa atas dugaan spionase.
Blogger berusia 55 tahun ini ditahan otoritas China sejak Januari 2019. Dia ditangkap di Bandara Guangzhou setelah tiba dari New York, Amerika Serikat (AS).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang diketahui ditahan di sebuah fasilitas penahanan di Beijing tanpa diberi akses untuk menemui keluarganya. Saat ini, istri Yang diketahui masih berada di China.
Dalam konferensi pers terbaru di Beijing, Zhao menyatakan bahwa Yang resmi didakwa spionase pada 7 Oktober.Ditegaskan juga oleh Zhao bahwa otoritas China sepenuhnya melindungi hak-hak asasi Yang.
"Pengadilan Rakyat Menengah Kedua Beijing telah mengajukan dan menerima kasus tersebut sesuai hukum," sebut Zhao dalam pernyataannya.
Sidang perdana kasus Yang, sebut Zhao, sedang berlangsung di Beijing.
Dalam pesan kepada keluarganya bulan lalu, Yang menegaskan dirinya tidak bersalah dan 'tidak akan pernah mengakui sesuatu yang tidak saya lakukan'.
(nvc/ita)