Pakar Terkemuka AS Sebut Gedung Putih Gelar Acara Superspreader Corona

Pakar Terkemuka AS Sebut Gedung Putih Gelar Acara Superspreader Corona

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 10 Okt 2020 17:00 WIB
Judge Amy Coney Barrett walks to the microphone after President Donald Trump, right, announced Barrett as his nominee to the Supreme Court, in the Rose Garden at the White House, Saturday, Sept. 26, 2020, in Washington. (AP Photo/Alex Brandon)
Momen saat Trump mengumumkan Amy Coney Barrett sebagai calon hakim agung AS di Rose Garden, Gedung Putih, pada 26 September lalu (AP Photo/Alex Brandon)
Washington DC -

Pakar penyakit menular terkemuka Amerika Serikat (AS), Dr Anthony Fauci, mengidentifikasi acara di Rose Garden Gedung Putih pada akhir September lalu saat mengumumkan calon hakim agung, sebagai acara 'superspreader' virus Corona (COVID-19).

Seperti dilaporkan CBS News dan dilansir CNN, Sabtu (10/10/2020), Presiden Donald Trump menggelar acara yang dihadiri banyak orang di Rose Garden Gedung Putih pada 26 September lalu, untuk mengumumkan pencalonan Amy Coney Barrett sebagai hakim agung untuk Mahkamah Agung AS.

Acara itu digelar secara outdoor, namun para tamu undangan tampak tidak memakai masker dan tidak mempraktikkan panduan social distancing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa orang yang menghadiri acara itu, termasuk mantan penasihat Trump, Kellyanne Conway dan mantan Gubernur New Jersey, Christ Christie, telah dinyatakan positif Corona. Christie bahkan diketahui sempat membantu Trump dengan persiapan debat capres pertama pada 29 September lalu.

"Saya pikir -- datanya berbicara sendiri," ucap Dr Fauci yang menjabat Direktur Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular (NIAID), saat ditanya soal kurangnya kesadaran memakai masker dalam acara-acara di Gedung Putih.

ADVERTISEMENT

"Kita memiliki acara superspreader di Gedung Putih dan itu dalam situasi di mana orang-orang berkerumun dan tidak memakai masker. Jadi datanya berbicara sendiri," jelasnya.

Trump sendiri dinyatakan positif Corona pada 1 Oktober lalu dan sempat menjalani perawatan di rumah sakit selama beberapa hari, sebelum kembali ke Gedung Putih pada 5 Oktober. Pekan ini, Trump telah kembali menjalankan tugasnya seperti biasa dengan akses ke kantornya di Ruang Oval sangat dibatasi.

Saat diwawancarai dokter kontributor Fox News, Dr Mark Seigel, dalam acara 'Tucker Carlson Tonight' yang ditayangkan Jumat (9/10) waktu setempat, Trump mengklaim dirinya 'bebas pengobatan' untuk virus Corona. "Sekarang saya bebas pengobatan, saya tidak minum obat apapun sejak, Anda tahu, mungkin delapan jam lalu," tutur Trump.

Sementara itu, dilaporkan Trump akan berpidato di hadapan 2.000 tamu undangan di Gedung Putih pada Sabtu (10/10) waktu AS. Acara itu akan digelar outdoor di South Lawn Gedung Putih dan Trump akan berpidato di balkon, jauh dari para hadirin. Seorang sumber lainnya menyatakan bahwa para tamu undangan diwajibkan membawa masker dan akan menjalani pemeriksaan suhu tubuh setibanya di lokasi.

Rencana pidato Trump di hadapan ribuan orang ini mengingatkan pada acara di Rose Garden saat pencalonan Barrett. Penyidik terkemuka untuk penyakit menular di AS, Michael Osterholm, menilai acara massal semacam itu tidak tepat untuk digelar saat pandemi Corona.

"Saya tidak akan datang sekarang karena saya pikir Gedung Putih sendiri memiliki cukup banyak kasus penularan," sebut Osterholm yang menjabat Direktur Pusat Penelitian dan Kebijakan Penyakit Menular pada Universitas Minnesota.

Trump akan berpidato dari balkon dan Osterholm menyebut bahwa selama Trump tidak berada di dekat orang lain, dia tidak akan memicu risiko apapun. "Tapi saya kira masalahnya adalah, sekali lagi, Gedung Putih belum benar-benar secara efektif menerapkan program pencegahan yang perlu mereka lakukan," cetusnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads