Gubernur Michigan Sebut Rencana Penculikan Dirinya Terinspirasi Pidato Trump

Gubernur Michigan Sebut Rencana Penculikan Dirinya Terinspirasi Pidato Trump

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 09 Okt 2020 12:46 WIB
In a photo provided by the Michigan Office of the Governor, Michigan Gov. Gretchen Whitmer addresses the state during a speech in Lansing, Mich., Thursday, Oct. 8, 2020. The governor delivered remarks addressing Michiganders after the Michigan Attorney General, Michigan State Police, U.S. Department of Justice, and FBI announced state and federal charges against 13 members of two militia groups who were preparing to kidnap and possibly kill the governor. (Michigan Office of the Governor via AP)
Gretchen Whitmer (Michigan Office of the Governor via AP)
Michigan -

Gubernur Michigan, Gretchen Whitmer, mengomentari rencana penculikan dirinya oleh sekelompok anggota milisi antipemerintah. Whitmer menyebut kelompok milisi itu terinspirasi pidato Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang disebutnya mengobarkan ekstremisme politik.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (9/10/2020), sedikitnya 13 tersangka, dengan tujuh orang di antaranya terkait dengan kelompok milisi antipemerintah bernama Wolverine Watchmen, telah ditangkap atas dakwaan berkonspirasi menculik Whitmer, menyerang kantor legislatif dan mengancam penegakan hukum.

Menurut dokumen laporan pidana, para tersangka berencana menculik Whitmer, seorang gubernur dari Partai Demokrat yang pernah bentrok secara terbuka dengan Trump terkait pembatasan virus Corona (COVID-19).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jaksa penuntut menyatakan bahwa para tersangka awalnya membahas perekrutan 200 pendukung untuk menyerbu gedung parlemen negara bagian Michigan dan melakukan penyanderaan, namun belakangan beralih ke rencana untuk menculik Whitmer di rumahnya.

Dalam konferensi pers, Whitmer menuduh Trump mengobarkan ekstremisme politik, dengan mengutip komentar Trump saat debat capres pertama, saat dia menolak mengecam supremasi kulit putih dan malah meminta anggota kelompok Proud Boys untuk 'mundur dan bersiap'.

ADVERTISEMENT

"Kelompok-kelompok kebencian mendengar kata-kata Presiden bukan sebagai teguran, tapi sebagai seruan aksi," cetus Whitmer.

"Ketika para pemimpin kita berbicara, kata-kata mereka penting. Kata-kata itu memiliki bobot. Ketika para pemimpin kita bertemu, mendorong atau bersahabat dengan teroris domestik, mereka melegitimasi tindakan mereka dan mereka terlibat," tegasnya.

"Ketika mereka (para pemimpin-red) memicu dan berkontribusi pada pidato kebencian, mereka terlibat," imbuh Whitmer.

Tidak ada indikasi dalam laporan kriminal itu bahwa para tersangka terinspirasi Trump. Otoritas setempat juga tidak secara terang-terangan mengatakan apakah para tersangka marah soal perintah pembatasan Corona yang diberlakukan Whitmer di Michigan, yang secara tegas membatasi praktik bisnis dan individu dalam upaya memperlambat penyebaran Corona.

Dalam tanggapannya, Trump yang berang mengecam balik Whitmer dengan menyebut Gubernur Michigan itu 'melakukan pekerjaan yang buruk' dan menganggapnya tidak berterima kasih pada pemerintahannya.

"Departemen Kehakiman dan Penegakan Hukum Federal mengumumkan ... hari ini mereka menggagalkan rencana berbahaya terhadap Gubernur Michigan. Bukannya mengucapkan terima kasih, dia menyebut saya pendukung Supremasi Kulit Putih," kicau Trump via Twitter.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads