Dua polisi Prancis ditembak dan senjatanya dicuri saat sedang melakukan operasi pengintaian di pinggiran Paris. Penembakan ini mengundang kemarahan publik, termasuk kalangan pejabat Prancis yang mengecamnya sebagai serangan yang 'tidak bisa diterima'.
Seperti dilansir AFP, Kamis (8/10/2020), salah satu polisi kini dalam kondisi kritis setelah ditembak empat kali dan satu polisi lainnya ditembak dua kali, setelah mereka ditarik keluar dari mobil mereka dan dipukuli pada Rabu (7/10) malam waktu setempat.
"Mereka ditarik keluar dari mobil dan diserang, kemudian ditembak dan senjata dinas mereka dicuri," tutur Ludovic Collignon dari serikat kepolisian Aliansi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wali Kota Herblay, Philippe Rouleau, menyatakan tiga pelaku berhasil merebut senjata polisi-polisi itu dan menembak mereka. "Saya pikir penyerang tidak menyadari mereka (korban-red) adalah polisi," ucapnya.
"Di tengah perkelahian, para penyerang merebut senjata dan menembak mereka dari jarak dekat," imbuh Rouleau kepada televisi setempat, BFM.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, menyebut serangan itu sebagai tindak 'kekerasan yang belum pernah terdengar' sebelumnya. Dia menjanjikan bahwa 'semuanya akan dilakukan untuk menemukan pelakunya'.
"Ini tragedi yang tidak bisa diterima, dan jelas saya harap mereka yang bertanggung jawab akan ditangkap dan diadili," tegas Menteri Kehakiman Prancis, Eric Dupond-Moretti, kepada BFM.