Pemerintah Belanda akhirnya menganjurkan warganya untuk memakai masker guna menghadapi gelombang kedua pandemi virus Corona. Belanda selama ini dikenal menentang langkah-langkah ketat pencegahan Corona.
Dilansir AFP, Jumat (2/10/2020), pemandangan langka mulai terlihat di kota-kota Belanda: orang-orang yang memakai masker.
Sejak dimulainya pandemi virus Corona, Belanda yang terkenal liberal telah menentang langkah-langkah ketat yang diberlakukan oleh negara-negara tetangganya di Eropa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi dengan kondisi negara yang dicengkeram oleh gelombang kedua infeksi Corona, pemerintah Belanda pun berubah sikap dan menyarankan warga untuk memakai masker wajah di semua tempat indoor.
Perdana Menteri Mark Rutte minggu ini "sangat merekomendasikan" agar masker dikenakan di supermarket, museum dan stasiun kereta api.
"Saya merasa tidak nyaman, tetapi saya mengenakannya karena saya tidak ingin dikarantina," kata seorang guru, Maria Houweling di salah satu kawasan perbelanjaan utama Den Haag.
Houweling (48) mengatakan bahwa menurutnya memakai masker harus diwajibkan seperti yang terjadi di banyak negara termasuk Prancis, Spanyol dan Italia.
Itu adalah langkah yang belum diambil pemerintah Belanda, kecuali di angkutan umum, karena khawatir akan konsekuensi ekonomi serta reaksi publik menjelang pemilihan umum Maret mendatang.
Sebelumnya, Pemerintah Belanda lebih memilih untuk apa yang disebut Rutte sebagai "lockdown cerdas" dan bersikeras tidak ada dasar ilmiah untuk memerintahkan warga memakai masker.
Tetapi dengan jumlah kasus infeksi baru melewati 3.000 kasus per hari, dan beberapa negara Eropa memberlakukan pembatasan perjalanan pada orang-orang yang datang dari Belanda, pemerintah pun terpaksa bertindak.
Pada hari Senin (28/9) waktu setempat, Rutte mengumumkan bahwa semua bar dan restoran harus tutup mulai pukul 10 malam selama tiga minggu, dan mengatakan bahwa para fans akan dilarang menonton pertandingan olahraga.
Para ahli mengatakan bahwa tindakan-tindakan itu diperlukan untuk mengendalikan tren peningkatan infeksi Corona.
"Dalam sebulan terakhir, kita melihat peningkatan tajam jumlah kasus COVID-19 di Belanda," kata Susan van den Hof, kepala pusat epidemiologi dan pengawasan penyakit menular di RIVM, otoritas kesehatan publik Belanda.
Menurut angka resmi, Belanda telah mencatat 117.551 kasus sejak pandemi Corona dimulai, dengan 6.393 kematian.