Otoritas Malaysia memperingatkan adanya gelombang baru penularan virus Corona (COVID-19) setelah melaporkan 260 kasus dalam 24 jam terakhir. Angka ini tercatat sebagai tambahan kasus harian tertinggi kedua sejak pandemi Corona muncul.
Seperti dilansir Channel News Asia, Jumat (2/10/2020), lonjakan kasus ini terjadi setelah dilaporkan adanya kenaikan aktivitas perjalanan dari dan ke Sabah untuk pemilu daerah. Sejauh ini, total 11.484 kasus Corona terkonfirmasi di Malaysia, dengan 136 kematian.
Dari 260 kasus baru itu, sebagian besar merupakan kasus penularan lokal. Kasus-kasus penularan lokal itu melibatkan 130 warga Malaysia dan 120 warga negara asing. Satu-satunya kasus impor, penularan di luar negeri, yang terdeteksi dalam 24 jam terakhir berasal dari Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malaysia sebelumnya mencatat 277 kasus Corona dalam sehari -- mencetak rekor sebagai tambahan harian tertinggi -- pada 4 Juni lalu. Jumlah itu terdiri atas empat kasus penularan lokal dan sisanya terdeteksi di kalangan warga asing di Depot Tahanan Imigrasi Bukit Jalil.
Direktur Jenderal Kesehatan pada Kementerian Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisham Abdullah, menyatakan bahwa lonjakan kasus ini bisa dipandang sebagai 'awal gelombang baru'. Dia mendorong publik Malaysia untuk terus mempraktikkan social distancing dan menghindari pergi keluar rumah jika tidak mendesak.
"Sekarang tergantung pada kita untuk meratakan kurva. Kita telah melakukannya sebelumnya dan kita bisa melakukannya lagi," ucap Dr Noor Hisham dalam konferensi pers.
"Dari 259 kasus, 31 kasus melibatkan orang-orang yang punya riwayat perjalanan ke Sabah. Ini menjadikan jumlah kumulatif kasus yang melibatkan perjalanan ke Sabah menjadi 119 sejak 20 September," terangnya.
Lonjakan kasus terbaru di Malaysia ini memicu kritikan terhadap pemerintah setelah dua politikus dinyatakan positif Corona usai berkampanye di Sabah. Bahkan kasus-kasus baru terkait Sabah telah dilaporkan di seluruh 13 negara bagian Malaysia sepanjang pekan ini.
Di Penang, sebanyak 600 siswa sekolah diperintahkan menjalani tes Corona, setelah seorang guru dinyatakan positif Corona usai kembali dari Sabah untuk menemani suaminya yang seorang politikus berkampanye.
Dr Noor Hisham menegaskan bahwa penerapan pembatasan perjalanan antardistrik di seluruh wilayah Sabah mulai dari 3 Oktober hingga 16 Oktober, serta peningkatan perintah pengendalian pergerakan (TEMCO) di empat distrik akan membantu mengendalikan situasi pandemi Corona di sana.
"Pada saat bersamaan, Kementerian Kesehatan dan instansi terkait lainnya akan melakukan setiap upaya untuk mengendalikan penyebaran COVID-19 secara nasional. Kerja sama semua pihak sangat dibutuhkan," tegasnya.