Alexei Navalny: Putin Ada di Balik Kejahatan terhadap Saya

Alexei Navalny: Putin Ada di Balik Kejahatan terhadap Saya

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 01 Okt 2020 13:14 WIB
FILE - In this file photo taken on Saturday, Feb. 29, 2020, Russian opposition activist Alexei Navalny takes part in a march in memory of opposition leader Boris Nemtsov in Moscow, Russia. The German hospital treating Russian dissident Alexei Navalny says tests indicate that he was poisoned. The CharitΓ© hospital said in a statement Monday, Aug. 24, 2020 that the team of doctors who have been examining Navalny since he was admitted Saturday have found the presence of β€œcholinesterase inhibitors” in his system. Cholinesterase inhibitors are a broad range of substances that are found in several drugs, but also pesticides and nerve agents. (AP Photo/Pavel Golovkin, File)
Alexei Navalny (AP Photo/Pavel Golovkin)
Berlin -

Tokoh oposisi Rusia yang juga pengkritik Kremlin, Alexei Navalny, menyebut Presiden Vladimir Putin ada di balik dugaan diracunnya dirinya. Navalny menekankan dirinya tidak takut pada apapun.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (1/10/2020), Navalny diterbangkan dari Rusia ke Berlin, Jerman, pada Agustus lalu setelah dia jatuh sakit dalam penerbangan domestik. Navalny kemudian menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Charite, Berlin.

Otoritas Jerman dalam pengumumannya menyebut hasil pemeriksaan menunjukkan Navalny diracun dengan agen saraf Novichok yang mematikan. Setelah sempat koma, Navalny mengalami pemulihan dan diperbolehkan keluar dari rumah sakit pekan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam wawancara dengan media terkemuka Jerman, Der Spiegel, Navalny menyebut nama Putin saat ditanya soal dugaan diracunnya dirinya.

"Saya mengklaim bahwa Putin ada di balik kejahatan tersebut dan saya tidak memiliki versi lain atas apa yang terjadi," tegas Navalnya kepada Der Spiegel. Wawancara ini akan diterbitkan pada Kamis (1/10) malam waktu setempat.

ADVERTISEMENT

Jerman dan negara-negara Barat lainnya menuntut penjelasan dari Rusia, yang telah membantah terlibat dalam kasus Navalny dan menyatakan belum melihat bukti adanya tindak kejahatan.

"Anda tidak merasakan sakit apapun, tapi Anda tahu Anda sedang sekarat," tutur Navalny soal momen-momen saat agen saraf Novichok berdampak padanya.

Kepada Der Spiegel, Navalny menyatakan dirinya akan kembali ke Rusia nanti. "Tugas saya sekarang adalah tetap tidak takut. Dan saya tidak takut!" tegasnya.

Seorang aktivis politik yang membantu menerbangkan Navalny ke Jerman, menuturkan bahwa dibutuhkan waktu setidaknya sebulan bagi Navalny untuk kembali bugar. Ditegaskan aktivis itu bahwa Navalny jelas ingin kembali ke Rusia dan melanjutkan aktivitas politiknya.

(nvc/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads