Aksi pengunjuk rasa menuntut keadilan untuk Breonna Taylor di kota-kota di seluruh Amerika Serikat pecah. Mereka turun ke jalan setelah dakwaan diajukan hanya kepada satu polisi yang terlibat dalam penembakan mati wanita kulit hitam tersebut.
Dilansir AFP, Kamis (24/9) protes terbesar terjadi di Louisville, kota terbesar di Kentucky, tempat Taylor terbunuh pada bulan Maret. Namun kemudian demonstrasi ini menjalar ke seluruh AS - dari New York dan Boston ke Washington hingga Los Angeles.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Detektif Brett Hankison, yang dipecat pada bulan Juni, didakwa oleh dewan juri dengan tiga dakwaan "membahayakan secara sewenang-wenang" atas tembakan ke apartemen yang bersebelahan dengan rumah Taylor.
Tetapi baik Hankison maupun dua petugas yang melepaskan tembakan ke Taylor hingga tewas tidak dituntut langsung terkait dengan kematian perempuan berusia 26 tahun itu.
Ribuan demonstran turun ke jalan di Louisville setelah pengumuman tersebut pada Rabu (23/9) waktu setempat. Ben Crump, seorang pengacara untuk keluarga Taylor, mengutuk keputusan dewan juri dan menyebutnya "keterlaluan dan ofensif."
Polisi dengan perlengkapan anti huru hara tampak melakukan beberapa penangkapan di sore hari, dan setelah malam tiba polisi pun membubarkan ratusan pengunjuk rasa di Jefferson Square Park, di mana tugu peringatan untuk Taylor ditempatkan.
"Sebutkan namanya - Breonna Taylor," teriak para demonstran. "Tidak ada kehidupan yang penting sampai kehidupan warga kulit hitam penting," seru demonstran.
Keadaan darurat dan jam malam pukul 21.00 waktu setempat telah diumumkan oleh wali kota di kota berpenduduk 600.000 jiwa tersebut, dengan sebagian besar pusat kota ditutup untuk lalu lintas.
Beberapa pemilik bisnis di pusat kota menutup toko mereka untuk mengantisipasi kerusuhan yang dipicu oleh keputusan dewan juri.
Sebelumnya, Taylor, seorang pekerja medis, ditembak mati usai tiga polisi berpakaian preman muncul di depan pintunya pada tengah malam untuk menjalankan surat perintah penggeledahan.
Pacar Taylor, yang berada di tempat tidur bersamanya, mengambil pistol dan terlibat baku tembak dengan petugas. Dia kemudian berkata bahwa dia mengira mereka adalah penjahat.
Para petugas, yang tidak mengaktifkan kamera tubuh mereka seperti yang diperlukan, menembak Taylor beberapa kali hingga tewas. Seorang sersan polisi terluka dalam insiden ini.