Presiden Belarus Alexander Lukashenko dilantik untuk masa jabatan keenam dalam sebuah seremoni rahasia yang diadakan tanpa pengumuman sebelumnya. Pelantikan Lukashonko digelar di tengah aksi-aksi demonstrasi yang mempermasalahkan kemenangannya.
Dilansir AFP, Rabu (23/9/2020) Lukashenko telah menghadapi demonstrasi besar-besaran yang menentang pemerintahannya di Minsk dan kota-kota lain sejak mengklaim kemenangan dalam pemilihan yang disengketakan pada 9 Agustus lalu. Lukashenko pun jarang muncul di depan umum.
"Alexander Lukashenko telah menjabat sebagai Presiden Belarus. Upacara pelantikan berlangsung pada menit-menit ini di Istana Kemerdekaan," kantor berita Belta melaporkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kantor berita independen sebelumnya melaporkan bahwa jalan-jalan ditutup ketika iring-iringan mobil Lukashenko melaju di ibu kota Minsk. Ini memicu spekulasi bahwa pelantikan akan dilakukan, sementara tidak ada konfirmasi resmi dari pemerintah.
Situs resmi Lukashenko tidak membuat pengumuman apa pun dan upacara itu tidak ditayangkan langsung di televisi pemerintah, tampaknya untuk menghindari bentrokan dengan pengunjuk rasa.
Pemimpin berusia 66 tahun yang telah berkuasa sejak 1994 itu, telah mencari dukungan dari Presiden Rusia Vladimir Putin, yang telah menjanjikan bantuan penegakan hukum jika diperlukan, serta pinjaman US$ 1,5 miliar.
Saingan oposisi utamanya, Svetlana Tikhanovskaya, mengklaim dia memenangkan pemilihan tetapi kini dia telah berlindung di Lithuania, sementara Lukashenko telah memenjarakan atau mengusir tokoh-tokoh oposisi utama lainnya.
Menteri luar Negeri Uni Eropa pada hari Senin (21/9) gagal menyetujui sanksi atas krisis politik itu, meskipun ada permohonan dukungan dari Tikhanovskaya.
Siprus, yang memiliki hubungan baik dengan Rusia, telah memveto usulan sanksi Uni Eropa.