Bagaimana cara menghitung 1,3 miliar jiwa penduduk di tengah pandemi virus Corona (COVID-19)? China akan mengetahuinya saat negara terpadat di dunia ini menggelar sensus nasional ke-7 pada 1 November mendatang.
Seperti dilansir CNN, Senin (21/9/2020), kantor berita Xinhua News Agency melaporkan bahwa upaya penghitungan massal ini akan melibatkan sekitar 7 juta petugas sensus yang tersebar di berbagai wilayah China.
Para petugas sensus ini nantinya akan mengumpulkan nama, nomor identitas, jenis kelamin, detail status pernikahan, juga pendidikan dan informasi profesional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menggunakan metode tradisional, para warga juga akan didorong menggunakan ponsel dan alat digital lainnya 'untuk melaporkan informasi pribadi dan keluarga'.
China diketahui menggelar sensus nasional setiap 10 tahun. Sensus terakhir menunjukkan total populasi di negara ini naik dari 1,29 miliar jiwa menjadi 1,37 miliar jiwa. Sensus terakhir pada tahun 2010 lalu juga menjadi yang pertama menyertakan warga asing. Saat itu, nyaris 600 ribu warga asing ikut melapor, dengan kebanyakan berasal dari Korea Selatan (Korsel), Amerika Serikat (AS) dan Jepang.
Sensus penduduk memberikan data penting untuk pembuatan kebijakan nasional. Informasi soal jumlah penduduk menjadi semakin penting saat bom waktu demografis dari kebijakan satu anak mulai berlaku. Sensus tahun 2010 menemukan bahwa jumlah penduduk untuk usia 14 tahun ke bawah menurun 6,2 persen dari data sensus sebelumnya.
Otoritas China lantas mencabut kebijakan satu anak yang kontroversial tahun 2015, saat isu demografis yang muncul semakin jelas akibat kurangnya jumlah anak. Usia pekerja di China menyusut, dengan kebanyakan anak muda mendukung orangtua mereka dan dua pasang kakek-nenek di negara yang layanan sosial untuk warga lanjut usia sangat kurang.
Tahun lalu, angka kelahiran di China mencapai level terendah sejak berdirinya Republik Rakyat China tahun 1949 silam. Data statistik menunjukkan lebih dari 250 juta penduduk China berusia di atas 60 tahun. Angka ini mencapai lebih dari 18 persen dari total populasi. Perkiraan menunjukkan angka ini akan naik hingga sepertiga populasi tahun 2050 mendatang, atau sebanyak 480 juta jiwa.
Sensus nasional tahun ini mungkin akan menunjukkan penurunan jumlah total populasi untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade terakhir. Ini membuka peluang bagi India untuk menggeser China sebagai negara dengan penduduk terdapat di dunia.
India dijadwalkan menggelar sensus penduduk pada awal tahun ini, namun tertunda akibat virus Corona.
Pandemi Corona juga akan memicu kekhawatiran baru bagi China, khususnya dengan jutaan petugas sensus akan bepergian ke berbagai wilayah. Namun, tambahan kasus Corona dalam beberapa pekan terakhir di China sangatlah rendah. Pada Minggu (20/9) waktu setempat, otoritas China melaporkan 12 kasus impor atau penularan di luar negeri, tanpa adanya kasus penularan lokal atau kasus domestik.