Kecaman Tertuju ke Jaksa Agung AS saat Samakan Lockdown dengan Perbudakan

Round-Up

Kecaman Tertuju ke Jaksa Agung AS saat Samakan Lockdown dengan Perbudakan

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 18 Sep 2020 22:30 WIB
Attorney General William Barr speaks during a press conference about Operation Legend at the Dirksen Federal Building Wednesday, Sept. 9, 2020, in Chicago. Barr said the operation was
Foto: Bill Barr (Pat Nabong/Chicago Sun-Times via A)
Washington DC -

Jaksa Agung Amerika Serikat (AS), Bill Barr dikecam usai menyamakan lockdown virus Corona (COVID-19) dengan perbudakan. Barr mengatakan Corona adalah 'gangguan terbesar' bagi kebebasan sipil di Amerika 'selain perbudakan'.

Seperti dilansir AFP, Jumat (18/9/2020), Barr yang merupakan salah satu sekutu Presiden Donald Trump yang paling setia, menyampaikan komentar itu saat mengecam langkah lockdown ketat di beberapa negara bagian, khusus yang dipimpin Gubernur dari Partai Demokrat.

"Anda tahu, menerapkan lockdown nasional, perintah tetap di rumah, sama seperti tahanan rumah," ucap Barr saat berbicara dalam sebuah acara di Hillsdale College di Michigan, beberapa waktu terakhir. Komentar Barr itu terekam video yang beredar luas secara online.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

"Selain perbudakan, yang merupakan jenis pengekangan yang berbeda, ini (lockdown-red) adalah gangguan terbesar bagi kebebasan sipil dalam sejarah Amerika," cetusnya.

Anggota veteran parlemen AS, James Clyburn, yang seorang kulit hitam mengecam komentar Barr itu. Dia menyebutnya sebagai 'hal paling konyol, tidak sensitif, sangat tidak menyenangkan' yang pernah didengarnya.

"Sungguh luar biasa, kepala penegak hukum di negara ini menyamakan perbudakan manusia dengan nasihat para pakar untuk menyelamatkan nyawa," sebut Clyburn kepada CNN.

"Perbudakan bukanlah soal menyelamatkan nyawa, ini tentang merendahkan nyawa," tegasnya.

Partai Demokrat menyebutnya sebagai salah satu beberapa 'pernyataan keterlaluan' yang disampaikan oleh Barr.

AS saat ini melaporkan total kematian akibat Corona terbanyak di dunia, dengan nyaris mencapai 200 ribu orang. Trump sebelumnya menyuarakan skeptisisme tentang efektivitas lockdown dalam memerangi virus Corona, dengan alasan lockdown berdampak besar pada perekonomian.

Banyak negara bagian di AS, khususnya di bagian selatan AS, telah mencabut perintah tetap di rumah sepanjang musim semi lalu, sebelum akhirnya terpaksa memberlakukannya kembali karena kemunculan kasus baru Corona.

Halaman 2 dari 2
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads